Minggu, 15 Januari 2023

Khutbah Jumat Tentang Gempa

°°🕌 KHUTBAH JUM'AT 🕌°°


°°GEMPA°°


KHUTBAH PERTAMA

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه
قال الله تعالى فى كتابه الكريم، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
وقال تعالى، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ، فإِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ

Ummatal Islam,

Khatib senantiasa mewasiatkan dirinya dan jamaah sekalian untuk senantiasa bertakwa kepada Allah. Karena sesungguhnya sebaik-baik perbekalan kita menuju kehidupan akhirat adalah ketakwaan kita kepada Allah Jalla wa ‘Ala.

Ummatal Islam

Sesungguhnya musibah dan bencana, semua akibat daripada dosa-dosa manusia. Tidak ada satupun musibah yang terjadi kecuali semua itu akibat perbuatan-perbuatan kita.

🕋 Allah berfirman:

وَمَا أَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَن كَثِيرٍ

“Tidak ada satupun musibah yang menimpa kalian kecuali akibat daripada dosa-dosa kalian juga.” (📖QS. Asy-Syura[42]: 30)

Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala menceritakan dalam Al-Qur’an bagaimana Allah menimpakan adzabNya kepada kaum-kaum yang mereka mengingkari Allah, mereka mempersembahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bagaimana Allah timpakan kepada kaumnya Nabi Nuh, Allah timpakan kepada ‘Ad kaumnya Nabi Hud. Demikian pula kaum-kaum setelahnya, akibat mereka mempersekutukan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Maka saudaraku.. Ini sebagai sebuah peringatan kepada kita. Ketika kita merasakan kemarin bagaimana dahsyatnya gempa yang menimpa kita. Saudara-saudara kita di Cianjur sana sekarang sedang menderita, itu semuanya bukan karena Allah dzalim, dan Allah tidak pernah mendzalimi hambaNya. 

🕋 Allah berfirman:

وَلا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا

“Rabbmu tidak pernah mendzalimi siapapun.” (📖QS. Al-Kahfi[18]: 49)

Akan tetapi kita yang dzalim, kita yang pastinya berbuat banyak dosa kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Maka Allah peringatkan kita agar kembali kepada Allah, agar kita senantiasa mentauhidkan Allah, agar kita senantiasa sadar bahwa kita adalah hamba Allah yang lemah, yang fakir dan membutuhkan karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala. Agar hilang kesombongan di hati-hati kita. Sehebat apapun kita, sekaya apapun kita, setinggi apapun derajat dan kedudukan kita, kita kecil di mata Allah ‘Azza wa Jalla.

Subhanallah.. Dengan adanya bencana ini, saudaraku.. Ini merupakan peringatan untuk kita agar kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kalau kita tidak kembali dengan peringatan ini, lalu dengan apalagi kita akan kembali? Belum kah saatnya kita kembali kepada Allah?

Jangan sampai kita seperti orang-orang ahli kitab sebelum kita. Panjang waktu kepada mereka, namun semakin keras hati mereka. Peringatan-peringatan Allah lagi mempan di hati mereka. Kita tidak ingin seperti itu.

Subhanallah, saudaraku.. Gempa yang kemarin terjadi menjadikan hati-hati orang yang beriman takut kepada Allah. Dan itu mengingatkan bahwasanya betapa kerasnya adzab Allah apabila kita tidak mau menaatiNya, apabila kita tidak mau meninggalkan maksiat-maksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Saudaraku.. Bagi mereka yang hatinya keras, mereka menganggap gempa itu hanyalah fenomena alam. Mereka tak pernah menghubungkan dengan Allah pencipta langit dan bumi. Seakan-akan bumi ini berguncang tanpa izin Allah. Mereka menganggap ini hanya fenomena alam. Tidak, demi Allah.. Sesungguhnya tidak mungkin terjadi gempa kecuali dengan perintah dan izin dari Allah ‘Azza wa Jalla. Semua atas perintah dan izin dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tidak mungkin yang ada di bumi dan di langit bisa melakukan sesuatu tanpa izin Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Namun tentunya, saudaraku.. Allah tidak pernah dzalim kepada orang-orang yang beriman. Musibah-musibah dan bencana-bencana yang menimpa itu bagi orang yang beriman dan beramal shalih itu adalah penghapus dosa-dosa mereka. Karena umat Islam ini adalah umat yang dirahmati oleh Allah.

🕋 Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

أمتي هذه أمةٌ مرحومةٌ ، ليس عليْها عذابٌ في الآخرةِ ، عذابُها في الدُّنيا ، الفتنُ ، والزلازلُ ، والقتلُ

“Umatku adalah umat yang dirahmati oleh Allah, mereka tidak ada adzab di akherat. Akan tetapi adzab mereka di dunia saja dengan fitnah, gempa bumi, dan dibunuh.” (📖HR Abu Dawud)

Saudaraku.. Ternyata bagi umat Islam ini adalah kasih sayang Allah. Allah ingin peringatkan mereka dengan adanya gempa, Allah pun ingin mengampuni dosa-dosa mereka yang senantiasa bertakwa, beriman dan beramal shalih dan kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Saudaraku.. Sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada Allah, dengan adanya kejadian-kejadian seperti ini, dia akan segera dan kembali kepada Allah, dia bertaubat kepada Allah, dia memohon ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dia tidak ingin diadzab dalam kehidupan akhirat. Bagaimana adzab Allah yang sangat keras di dalam kehidupan dunia ini saja, kita tidak mampu untuk menahannya, bagaimana dengan adzabNya nanti dalam kehidupan akhirat?

أقول قولي هذا واستغفر الله لي ولكم

KHUTBAH KEDUA

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله، نبينا محمد و آله وصحبه ومن والاه، أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أنَّ محمّداً عبده ورسولهُ

Ummatal Islam

Sesungguhnya gempa yang terjadi memberikan peringatan kepada kita, tentang akibat buruk perbuatan maksiat. Maksiat mencabut keberkahan, mendatangkan kemurkaan, menjadikan seorang hamba jauh dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, mendatangkan berbagai macam adzab dari Allah.

Namun tentunya, saudaraku.. Sanksi Allah yang terlihat lebih ringan dibandingkan sanksi yang tidak terlihat. Terkadang Allah memberikan sanksi kepada kita dengan sesuatu yang kita tidak rasakan. Ketika kita berbuat maksiat kepada Allah, dicabut kekhusyukan dari hati kita, dijadikan kita berat untuk melangkahkan kaki kita ke masjid, dijadikan kita tidak suka mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala karena Allah pun tidak suka kepada kita. Saudaraku, ini lebih berat dibandingkan sanksi yang terasa dan kita lihat.

Maka ketika kita merasakan hal itu, saat shalat kita tidak bisa khusyuk, saat berdzikir kita pun tidak merasa tentram, saat membaca Al-Qur’an kita pun tidak merasa tenang, demi Allah itu musibah yang lebih besar daripada gempa.

Maka kewajiban kita, saudaraku.. Setiap kita berusaha berpikir tentang kehidupan di dunia, karena kita tidak akan pernah selamanya dalam kehidupan dunia ini.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

  اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ، فَيَا قَاضِيَ الحَاجَات

اللهم تقبل أعمالنا يا رب العالمين، اللهم وتب علينا إنك أنت التواب الرحيم، اللهم اصلح ولاة أمورنا يا رب العالمين، واجعلنا من التوابين واجعلنا من المتطهرين

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عباد الله:

إِنَّ اللَّـهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
فَاذْكُرُوا الله العَظِيْمَ يَذْكُرْكُم، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُم، ولذِكرُ الله أكبَر.


Ustadz Abu Yahya Badru Salam Lc Hafidzhahullah


https://www.radiorodja.com/52440-khutbah-jumat-singkat-tentang-gempa/

0 comments:

Posting Komentar