Promosi Produk

Selamat Datang Di Blog Kami, Semoga Bermanfaat..

Segmentasi Pasar

Selamat Datang Di Blog Kami, Semoga Bermanfaat..

Afiliasi Marketing

Selamat Datang Di Blog Kami, Semoga Bermanfaat..

Google Adsense

Selamat Datang Di Blog Kami, Semoga Bermanfaat..

BLOGGING

Selamat Datang Di Blog Kami, Semoga Bermanfaat..

Senin, 12 Oktober 2015

MAKALAH MOTIVASI BELAJAR




BAB I
PENDAHULUAN

1.1              LATAR BELAKANG
            Belajar merupakan kegiatan sehari-hari bagi siswa sekolah. Kegiatan belajar tersebut ada yang dilakukan di sekolah,  di rumah, dan di tempat lain seperti di museum, perpustakaan, kebun binatang, sawah sungai atau huatan. Ditinjau dari segi guru, kegiatan belajar siswa tersebut ada yang tergolong dirancang dalam desain intruksional. Kegiatan belajar yang termasuk rencana guru, bila siswa belajar di tempat-tempat tersebut untuk mengerjakan tugas-tugas belajar sekolah. Di samping itu ada juga kegiatan belajar yang tidak termasuk rancangan guru. Artinya, siswa belajar karena keinginannya sendiri. Pengetahuan tentan “belajar, karena ditugasi” dan “belajar karena motivasi diri” penting bagi guru dan calon guru.

1.2              RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana pengertian dan peran penting motivasi belajar bagi siswa?
2.      Bagaimana jenis-jenis motivasi belajar bagi siswa?
3.      Bagaimana sifat-sifat motivasi belajar bagi siswa?
4.      Apa saja unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar?
5.      Bagaimana upaya untuk meningkatkan motivasi belajar?







1.3              TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan dalam makalah ditujukan untuk mencari tujuan dari dibahasnya pembahasan atas rumusan masalah dalam makalah . Ada pun tujuan penulisan makalah , sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui pengertian dan peran penting motivasi belajar bagi siswa.
2.      Untuk mengetahui jenis-jenis motivasi belajar bagi siswa.
3.      Untuk mengetahui sifat-sifat motivasi belajar bagi siswa.
4.      Untuk mengetahui unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar.
5.      Untuk mengetahui upaya untuk meningkatkan motivasi belajar.





















BAB II
KAJIAN TEORI

2.1       Pengertian Motivasi Belajar Menurut Para Ahli
            Motivasi belajar menurut Frederick J.Mc.Donald dalam dalam buku H Nashar, tahun 2004 halaman 39 adalah suatu perubahan tenaga di dalam diri seseorang (pribadi) yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
            Motivasi belajar adalah suatu dorongan internal dan eksternal yang menyebabkan seseorang atau individu untuk bertindak atau mencapai tujuan, sehingga perubahan tingkah laku pada diri siswa diharapkan terjadi (Abraham Maslow dalam H.Nashar, 2004:42)
            Menurut soeharto dan kawan-kawan dalam bukunya tahun 2003 halaman 110, mengatakan bahwa motivasi belajar adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan agar mencapai tujuan.
            Drs. M. Dalyono memaparkan bahwa”motivasi adalah daya penggerak atau pendorong untuk melakukan suatu pekerjaan, yang bisa berasal dari dalam diri dan juga dari luar” (Dalyono, 2005:55)
2.2.      Pengertian Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
            Motivasi menurut KBBI adalah dorongan yang tim bul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.  Usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. Sedangkan belajar sendiri artinya adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu.




2.3.      Jenis-jenis Motivasi menurut para Ahli
            Motivasi belajar menurut  sardiman mengatakan bahwa motivasi itu sangat bervariasi yaitu:
1.      Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya:
a.       motif-motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir.
b.      motif-motif yang dipelajari, artinya motif yang timbuk karena dipelajari.
2.      Motivasi menurut pembagian dari woodworth dan marquis dalam sardiman:
a.       motif atau kebutuhan organisasi, misalnya kebutuhan makan, minum, seksual, dan lain-lain.
b.      motif-motif darurat misalnya, menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, dan sebagainya.
c.       motif-motif objektif.
3.      motivasi jasmani dan rohani
a.       motivasi jasmani seperti: rileks, insting, otomatis, nafas, dan sebagainya.
b.      motivasi rohani seperti: kemauan, atau minat.
4.      motivasi instrinsik dan ekstrinsik.
a.       motivasi instrinsik adalah motif-motif yang terjadi aktif atau berfungsi tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
b.      motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar.(sardiman, 1996: 90)










BAB III
PEMBAHASAN

3.1              Motivasi dan Pentingnya Motivasi
A.    Pengertian Motivasi
Motivasi adalah usaha yang didasari untuk mengerahkan dan menjaga tingkah seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.
Motivasi belajar juga merupakan kebutuhan untuk mengembangkan kemampuan diri secara optimum, sehingga mampu berbuat yang lebih baik, berprestasi dan kreatif. Jadi motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong siswa untuk belajar secara sungguh-sungguh, yang pada gilirannya akan terbentuk cara belajar siswa yang sistematis, penuh konsentrasi dan dapat menyeleksi kegiatan-kegiatannya.
Ada 3 komponen utama dalam motivasi yaitu kebutuhan, dorongan, dan tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan.
Beberapa ahli membagi kebutuhan menjadi berbagai tingkatan
NO
Maslow
Mc. Cleland
1
Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan akan kekuasaan
2
Kebutuhan akan perasaan aman
Kebutuhan untuk berafiliasi
3
Kebutuhan social
Kebutuhan berprestasi
4
Kebutuhan akan penghargaan diri

5
Kebutuhan untuk aktualisasi diri

Dari segi dorongan, menurut Hull dorongan atau motivasi berkembang untuk memenuhi kebutuhan organisme. Di samping itu juga merupakan sistem yang memungkinkan organisme dapat memelihara kelangsungan hidupnya. Dari segi tujuan, maka tujuan merupak pemberi arah pada perilaku.
B.     Pentingnya motivasi dalam belajar
Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut:
1.      Menyadarkan kedudukan pada awal, proses, dan hasil akhir belajar.
2.      Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan dengan teman sebaya.
3.      Mengarahkan kegiatan belajar.
4.      Membesarkan semangat belajar.
5.      Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja(disela-selanya adalah istirahat dan bermain) yang bersinambungan, individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa sehingga dapat berhasil.
Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru. Pengetahuan dan pemahaman tentang motivasi belajar pada siswa bermanfaat bagi guru, manfaat itu sebagai berikut:
1.    Membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat siswa untuk belajar sampai berhasil.
2.    Mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas bermacam-macam.
3.    Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara bermacam-macam peran.
4.    Memberi peluang guru untuk “unjuk kerja” rekayasa pedagogis.

3.2.      Jenis-Jenis Motivasi
Motivasi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu: motivasi primer dan motivasi skunder.
a.                   Motivasi primer
Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar. Motif-motif dasar tersebut pada umumnya berasal dari segi jasmani manusia.

b.                  Motivasi skunder
Motivasi skunder adalah motivasi yang dipelajari. Motivasi skunder memegang peranan penting bagi kehidupan manusia. Para ahli membagi motivasi skunder menurut pandangan yang berbeda-beda.
NO
Thomas and Znaniecki
Mc Cleland
Maslow
Marx
1
Keinginan memperoleh pengalaman baru
Kebutuhan untuk berprestasi
Kebutuhan memperoleh rasa aman
Motif ingin tahu, meperoleh kecakapan, berprestasi
2
Keinginan untuk mendapat respon
Kebutuhan memperoleh kasih saying
Memperoleh kasih sayang dan kebersamaan
Kasih sayang, kekuasaan dan kebebasan.
3
Keinginan memperoleh pengakuan
Kebutuhan memperoleh kekuasaan
Memperoleh penghargaan

4
Keinginan memperoleh rasa aman

Pemenuhan diri atau aktualisasi diri

Perilaku motivasi skunder  juga terpengaruh oleh adanya sikap, emosi, pengetahuan yang dipercaya, kebiasaan dan kemauan.







3.3.      Sifat-Sifat Motivasi
a.       Motivasi Internal.
Motivasi seseorang dapat bersumber dari dalam diri sendiri, yang dikenal sebagai motivasi internal, dan dari luar seseorang yang dikenal sebagai motivasi eksternal. Motivasi internal yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar. Karena diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
Perlu diketahui bahwa siswa yang memiliki tujuan orang yang terididik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu. Satu-satunya jalan untuk menuju yang ingin dicapai adalah belajar. Tanpa belajar tidak mungkin mendapat pengetahuan. Dorongan yang menggerakkan itu bersumber pada suatu kebutuhan. Kebutuhan yang berisikan keharusan untuk menjadi orang yang terdidik dan berpengathuan. Jadi, memang motivasi itu muncul dari kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara esensial, bukan sekedar symbol dan seremonial.
b.      Motivasi  Eksternal.
Motivasi Eksternal yaitu motif-motif yang aktif berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Motivasi eksternal dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Perlu ditegaskan, bukan berarti bahwa motivasi eksternal ini tidak baik dan tidak penting. Sebab, kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah, dan juga mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik.







3.4.      Unsur-unsur yang Memengaruhi Motivasi Belajar
a.       Cita-cita atau aspirasi.
Motivasi belajar tampak pada keinginan anak sejak kecil. Keberhasilan mencapai keinginan tersebut menumbuhkan kemauan bergiat, bahkan dikemudian hari cita-cita dalam kehidupan. Dari segi emansipasi kemandirian, keinginan yang terpuaskan dapat memperbesar kemauan dan semangat belajar. Dari segi pembelajaran, penguatan dengan hadiah atau juga hukuman akan dapat mengubah keinginan menjadi kemauan, dan kemudian kemauan menjadi cita-cita.
b.      Kemampuan siswa.
Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya. Kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan.
c.       Kondisi siswa.
Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani sangat mempengaruhi motivasi belajar.
d.      Kondisi lingkungan siswa.
Lingkungan siswa berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya, kehidupan kemasyarakatan. Dengan kondisi lingkungan tersebut yang aman, tentram, tertib dan indah maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat.
e.       Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran.
Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, pikiran yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidup. Pengalaman dengan teman sebayanya berpengaruh pada motivasi dan perilaku belajar.
f.       Upaya guru dalam membelajarkan siswa.
Guru adalah seorang pendidik profesional. Ia bergaul setiap hari dengan puluhan atau ratusan siswa. Sebagai pendidik, guru dapat memilil dan memilah yang baik. Partisipasi dan teladan memilih perilaku yang baik tersebut sudah merupakan upaya membelajarkan dan memotivasi siswa.


3.5.      Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar
a.       Optimalisasi penerapan prinsip belajar.
Dalam upaya pembelajaran, guru berhadapan dengan siswa dan bahan belajar, oleh karena itu untuk dapat membelajarkan den mengajarkan bahan pelajaran dipersyaratkan guru telah mempelajari bahan pelajaran, memahami bagian-bagian yang mudah, sedang dan sulit. Menguasai cara-cara mempelajari bahan dan memahami sifat bahan pelajaran tersebut.
Upaya pembelajaran terkait dengan beberapa prinsip belajar yaitu belajar menjadi bermakna bila siswa memahami tujuan belajar, belajar menjadi bermakna bila siswa dihadapkan pada pemecahan masalah yang menantangnya, belajar menjadi bermakna bila guru mampu memusatkan segala kemampuan mental siswa dalam program kegiatan tertentu, belajar menjadi menantang siswa memahami prinsip penilaian dan faedah belajarnya bagi kehidupan dikemudian hari.
b.      Optimalisasi unsur dinamis belajar dan pembelajaran.
Upaya optimalisasi tersebut sebagai berikut:
1.      Pemberian kesempatan pada siswa untuk mengungkap hambatan belajar yang dialaminya.
2.      Memelihara minat, kemauan dan semangat belajarnya sehingga terwujud tindak belajar.
3.      Meminta kesempatan pada orang tua siswa atau wali, agar memberi kesempatan kepada siswa untuk beraktualisasi diri dalam belajar.
4.      Memanfaatkan unsur-unsur lingkungan yang mendorong belajar.
5.      Menggunakan waktu secara tertib, penguat dan suasana gembira terpusat pada perilaku belajar.






c.       Optimalisasi pemanfaatan pengalaman dan kemampuan siswa.
Upaya optimalisasi tersebut sebagai berikut:
1.      Siswa ditugasi membaca bahan belajar sebelumnya
2.      Guru memelajari hal-hal yang sulir bagi siswa
3.      Guru memecahkan hal-hal yang sulit, dengan mencari “cara memecahkan”
4.      Guru mengajarkan “cara memecahkan” dan mendidikkan keberanian mengatasi kesukaran.
5.      Guru mengajak serta siswa mengalami dan mengatasi kesukaran.
6.      Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang mampu memecahka masalah untuk membantu rekan-rekannya yang mengalami kesukaran.
7.      Guru memberi penguatan kepada siswa yang berhasil mengatasi kesukaran belajarnya sendiri
8.      Guru menghargai pengalaman dan kemampuan siswa agar belajar secara mandiri.
d.      Pengembangan cita-cita dan aspirasi belajar.
Guru adalah pendidik anak bangsa. Mendidikkan cita-cita belajar pada siswa merupakan upaya “memberantas” kebodohan masyarakat. Upaya mendidikkan dan mengembangkan cita-cita belajar tersebut dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:
1.      Guru menciptakan suasana belajar yang menggembirakan
2.      Guru mengikutsertakan siswa untuk memelihara fasilitas belajar.
3.      Guru mengajak serta siswa untuk membuat perlombaan unjuk belajar.
4.      Guru mengajak serta orang tua siswa untuk memperlengkap fasilitas belajar.




BAB VI
PENUTUP

4.1.          Kesimpulan
Motivasi belajar merupakan kebutuhan untuk mengembangkan kemampuan diri secara optimum, sehingga mampu berbuat yang lebih baik, berprestasi dan kreatif. Ada 3 komponen utama dalam motivasi yaitu kebutuhan, dorongan, dan tujuan. Bagi siswa pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut: menyadarkan kedudukan pada awal, proses, dan hasil akhir belajar, membesarkan semangat belajar, dan pemahaman tentang motivasi belajar pada siswa bermanfaat bagi guru, manfaat itu sebagai berikut: membangkitkan, meningkatkan, dan memberi peluang guru untuk “unjuk kerja” rekayasa pedagogis.
Motivasi dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu: motivasi primer dan motivasi skunder. Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar, sedangkan motivasi skunder adalah motivasi yang dipelajari. Perilaku motivasi skunder  juga terpengaruh oleh adanya sikap, emosi, pengetahuan yang dipercaya, kebiasaan dan kemauan. Sifat-sifat motivasi bersumber dari dalam dan luar yang disebut sebagai: motivasi internal, motivasi  eksternal. Unsur-unsur yang memengaruhi motivasi belajar antara lain sebagai berikut: Cita-cita atau aspirasi, kemampuan siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan siswa. Upaya meningkatkan motivasi belajar: optimalisasi penerapan prinsip belajar, optimalisasi unsur dinamis belajar dan pembelajaran, optimalisasi pemanfaatan pengalaman dan kemampuan siswa, pengembangan cita-cita dan aspirasi belajar.

4.2.       Saran
alangkah baiknya jika semua siswa dan guru dalam kegiatan belajar dan pembelajaran bisa melakasanakannya dengan motivasi tinggi dan penuh semangat. semoga dengan disusunnya makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri khusunya dan bagi pembaca pada umunya.

DAFTAR RUJUKAN
Dimyati dan Mudjiono,1994.Belajar Dan Pembelajaran.Jakarta:Depdikbud.
Dr. Ny. Roestiyah, 1992. Masalah Pengajaran.Jakarta: PT. Guna Cahaya
Dr. J. Riberu, 1992. Mengajar dengan Sukses. Jakarta: PT. Grasindo
Drs.C . Rhovio, 1990. Menulusuri Jalur Pembangunan dan Inovasi Pendidikan. Surabaya: PT. Usaha Nasional
Sardiman, 1994. Interaksi Inovasi Belajar Mengajar. Bandung : PT. Raja Grafindo Persada