Pentingnya
Seorang Guru Menerapkan Sebuah Relasi
Oleh:
M.
Rifqi L.A (140431600649)
Offering
O
S1
Pendidikan Ekonomi / Ekonomi Pembangunan
Universitas
Negeri Malang
Abstrak
Penerapan sebuah relasi sangatlah
penting. Membangun relasi disekolah merupakan suatu hal yang diutamakan.
Kegiatan belajar mengajar tidak akan berhasil tanpa adanya sebuah relasi. Guru
bertugas sebagai pembangun relasi di sekolah. Ketika seorang guru sudah mampu
menerapkan sebuah relasi dengan siswanya, maka guru dapat mencapai keberhasilan
mengajar demikian pula siswanya dapat mencapai tujuan sekolah dengan baik.
Kata Kunci
Relasi,
Relasi siswa dan topik pelajaran, Relasi siswa dan siswa, Relasi siswa dan guru
Pendahuluan
Manusia hidup tidak
sendiri. Sebagai makhluk sosial pastinya manusia berhubungan dengan sesama.
Idealnya, relasi mulai dari tingkat keluarga, tetangga, sekolah, hingga tempat
pekerjaan dan lingkungan sosial yang lebih luas. Demikian pula halnya membangun
relasi di sekolah sangatlah diutamakan. Karena di sekolah tidak mungkin
kegiatan berjalan dengan sendirinya tanpa adanya relasi. Ketika koordinasi
antara yang satu dengan yang lain sudah dilakukan, maka salah satu syarat
keberhasilannya adalah kuatnya relasi horisontal dan vertikal. Dimana relasi
secara horisontal dilakukan antara sesama siswa. Sementara horisontal dilakukan
antara siswa dan guru dan sebaliknya.
Bentuk-bentuk relasi
yang dianggap efektif adalah melalui jalur formal dan informal. Secara formal, relasi
yang dibangun semestinya sejalan dengan standar baku operasional yang ada di
organisasi. Koordinasi kerja di lapangan dan rapat kerja mulai dari tingkat
unit hingga organisasi adalah contoh dalam bentuk relasi formal. Selain itu
jalur ini bisa dilakukan secara individual, baik antara guru dengan siswanya maupun
sebaliknya. Sementara itu jalur informal bisa dilakukan dengan
kegiatan-kegiatan sosial kekeluargaan; seperti darmawisata bersama, olahraga, peringatan
ulang tahun, dan silaturahmi acara hari lebaran dan hari-hari besar agama
lainnya.
Selain relasi internal maka membangun relasi
eksternal pun sangatlah penting. Guru dan siswanya harus mampu membangun relasi
dengan pemangku kepentingan. Tujuannya adalah agar dapat dibangun suasana
hubungan yang nyaman. Dengan kata lain memelihara hubungan yang saling
memerkuat dan saling menguntungkan. Untuk itu dibutuhkan suasana keterbukaan
dan kepercayaan yang membangun.
Secara individual,
menjaga hubungan antar sesama sangat ditentukan beragam faktor. Yang terpenting
adalah kecakapan untuk menjaga dan membawa diri dalam waktu dan tempat yang
tepat dengan lingungan sekitarnya. Tujuannya adalah membangun relasi yang
harmonis. Karena itu sebagai seorang guru harus memiliki ketrampilan yang
disebut dengan soft skills diantaranya kecerdasan emosional, spiritual, dan
kecerdasan sosial. Beberapa contoh perilaku yang perlu diterapkan adalah
bersikap wajar dan menerangkan pada siswa etika pergaulan, bergaul secara sehat
dalam jaringan yang sehat dan tepat dan waktu yang tepat, membangun saling
pengertian, mengendalikan kehidupan diri dengan perilaku yang baik, dan pada
gilirannya mampu membawa siswanya untuk sukses bersama.
Isi
Di sekolah, siswa
belajar ataupun tidak didasarkan pada tiga jenis relasi. Diantaranya adalah (1)
relasi antara siswa dengan topik pelajaran, (2) relasi antara siswa dengan
siswa lainnya, (3) relasi antara siswa dengan guru. Yang harus dilakukan
seorang guru adalah membangun relasi yang positif selama pekan pertama sekolah
dan mempertahankannya setiap hari dan sepanjang waktu.
a. Relasi
antara siswa dengan topik pelajaran
Siswa
akan belajar lebih baik ketika mereka tertarik dengan topik dan isi yang mereka
pelajari. Disini, seorang guru harus mampu membangkitkan, merangsang,
memperluas, ataupun meningkatkan hubungan emosional siswa saat mulai tertarik
dengan isi materi. Berikut adalah strategi untuk mendorong relasi yang positif
antara siswa dan topik pelajaran :
1. Guru
sebaiknya membangkitkan semangat siswa dengan menyampaikan kisah atau cerita
yang menarik dan juga berhubungan dengan isi materi
2. Guru
sebaiknya meminta siswa menemukan apa yang penting atau apa yang dapat menarik
mereka ke dalam materi tersebut
3. Guru
sebaiknya memberikan penghargaan pada siswa pada setiap keberhasilan dalam
proses pembelajaran
4. Memutarkan
video untuk menggembirakan siswa
5. Guru
harus membuat topik pelajaran tersebut menjadi lebih personal dan relevan
sehingga berkaitan dengan orangtua, rumah, teman, ataupun teknologi
6. Guru
harus mengajukan berbagai gaya belajar
7. Guru
disarankan memasukkan humor, lagu, ataupun permainan ke dalam kelas
8. Guru
sebaiknya meminta siswa untuk membuat stimulasi tentang isi materi
b. Relasi
antara siswa dengan siswa lain
Untuk
mengembangkan relasi siswa-siswa yang kuat, maka seorang guru haruslah
menjelaskan apa yang penting dari hubungan antara setiap siswa. Hal-hal yang
dapat dilakukan seorang guru untuk menciptakan relasi ini adalah sebagi
berikut:
1. Guru
sebaiknya membangun suatu iklim yang positif, tenggang rasa, dan suportif di
dalam kelas
2. Guru
sebaiknya menetapkan secara tegas pedoman kelas untuk perilaku, contohnya sikap
tidak meremehkan yang lain
3. Guru
sebaiknya menyampaikan bagaimana berelasi satu sama lain dengan cara yang sopan
4. Guru
sebaiknya melakukan beberapa aktifitas belajar di luar kelas seperti perjalanan
lapangan, perjalanna menggunakan bis, berkemah, atau olahraga sehingga siswa
dapat berada dalam suasana baru
5. Guru
harus mampu membangun rasa kekeluargaan di dalam kelas
6. Guru
sebaiknya meminta siswa bekerja dengan teman dalam tim atau kelompok
c.
Relasi antara siswa dengan guru
Relasi antara siswa dengan guru yang jelek dalah
sebab bagi banyak masalah dalam pembelajaran. Guru harus melakukan apa saja
yang perlu untuk membangun relasi ini. Sebaiknya guru menciptakan hubungan yang
otentik, jujur, dan peduli berdasarkan pada saling menghargai dan integritas.
Maka dari itu secara tidak langsung seorang guru dapat menyelesaikan banyak
masalah belajar. Berikut adalah beberapa cara untuk membangun koneksi yang
cepat untuk mengembangkan hubunan dengan siswa dan relasi yang kuat selama
jangka waktu yang panjang:
1. Menjadi
guru yang responsif
Sebagai contoh jika
siswa mengacungkan tangannya, maka guru sebaiknya mengakui mereka. Segera
mengajukan pertanyaan apa yang perlu dijelaskan. Dengan memperhatikan perasaan
siswa maka guru akan membuat siswa merasa menjadi lebih penting perannya dalam
mengikuti proses pembelajaran
2.
Mempelajari siswa
Guru
harus mengupayakan untuk mengenal siswa secara individual. Bisa dilakukan
dengan cara meminta siswa untuk mengisi kartu indeks yang berisi tentang diri
siswa itu sendiri, dimana siswa lahir, berapa banyak saudara kandung siswa
tersebut, atau binatang piaraan apa yang mereka miliki, apa yang siswa suka dan
tidak suka, apa yang siswa takutkan, apa masalah siswa, apa yang siswa harapkan
dimasa depan, dan lain sebagainya.
Dari
hal-hal tersebut yang dapat guru lakukan adalah dengan menanyakan seperti apa rasanya
menjadi seorang siswa dan apa yang penting bagi mereka. Guru dapat melakukan
hal tersebut secara formal. Misalnya, setiap hari Senin dua siswa tampil untuk
saling berkenalan. Dapat juga dilakukan dengan cara informal. Contohnya, setiap
kali siswa belajar secara kooperatif, guru menyertakan kegiatan untuk mmebangun
hubungan)
Memanggil
siswa dengan namanya, merupakan suatu cara yang hebat untuk menunjukkan
kepedulian seorang guru terhadap siswanya. Tetapi hal ini tidak boleh digunakan
untuk mengingat siswa yang nakal untuk mengingat-ingat perilakunya yang buruk.
Sebaiknya guru menggunakan nama siswa untuk mengapresiasi atau
mempersonalisasikan komentarnya. Sebagai contoh, “seperti yang dikatakan Jhon
sebelumnya, saldo defisit perdagangan kita semakin memburuk”. Hal tersebut
merupakan salah satu cara yang cukup bagus untuk membangun hubungan antara guru
dan siswanya
3.
Mengapresiasikan siswa
Sebagai seorang guru haruslah
memahami tekanan dan kesulitan untuk menjadi seorang siswa. Guru harus
mengetahui jenis upaya dan dorongan apa yang diperlukan untuk bertahan
sepanjang hari. Guru harus menemukan seberapa besar tekanan rekan sebaya
terhadap pengalaman siswa. Guru harus mempelajari jenis tekanan akademik apa
yang siswa rasakan. Melakukan tindakan ini, seorang guru membutuhkan usaha
khusus untuk mendengar tanpa mengadili siswa.
Ucapan “terima kasih” dari guru
kepada siswa juga perlu diucapkan pada setiap kesempatan. Ada siswa yang
menghabiskan waktu sepanjang hari memenuhi permintaan dari satu guru ke guru
yang lain, namun banyak juga yang tidak mendapatkan kata terima kasih yang
formal dari usaha mereka. Seorang guru harus mengapresiasi dunia siswa. Ucapkan
terima kasih pada siswa untuk hal-hal kecil maupun besar. Apresiasi setiap hal
kecil yang siswa lakukan. Guru dapat memberikan pujian yang verbal, ditulis
dalam catatan, tersenyum pada siswa, dan menunjukkan gertur yang hangat pada
siswa
4.
Mendengarkan Siswa
Kebanyakan siswa merasa bahwa tidak
ada yang mendengarkan mereka. Orang tua, guru, bahkan teman juga tidak
mendengarkan. Guru diharapkan dapat membuka class time untuk membiarkan siswa
berbagi cerita tentang hidup siswa, kegembiraan sampai masalah-masalah mereka.
Siswa membutuhkan seorang dewasa yang peduli dan sebagai tempat curhat. Yang
terjadi ketika siswa merasa bahwa ada orang yang mendengarkan adalah siswa akan
bertindak lebih sopan pada gurunya
5.
Guru yang Menghargai Siswa
Dalam hal ini seorang guru sangat
tidak diperbolehkan untuk mempermalukan siswa meskipun kekecewaan guru sangat
dalam pada siswa. Terkadang siswa salah dalam menginterpretasikan
sindiran-sindiran yang dilakukan guru. Seorang gur haruslah menjaga
kata-katanya. Guru harus menghormati setiap keputusan siswa, guru membiarkan
siswa membuat keputusan-keputusan yang kecil dan membangun dari sana
Penutup
Kesimpulan
Dalam artikel
ini mengukuhkan pada seberapa penting sebuah relasi itu dibangun di sekolah.
Guru dapat menguatkan relasi tersebut dengan banyak cara. Relasi siswa dengan
topik pelajaran merupakan kunci, karena hal ini dapat mempengaruhi motivasi
siswa dan terselenggaranya pembelajaran. Relasi siswa dengan siswa lain itu
penting, karena kita adalah makhluk sosial dan bagaimana perasaan kita tentang
orang lain berpengaruh besar terhadap motivasi dan pembelajaran. Tentu saja
relasi siswa dengan guru juga penting karena bnyak alasan. Semakin besar relas
yang guru miliki dengan para siswa, maka semakin kecil kekuasaan dan otoritas
yang perlu guru gunakan. Kepuasan tersendiri sebagai guru juga akan tercapai.
Cukup rumit untuk membangun sebuah relasi. Namun pada akhirnya, relasi-relasi
tersebut akan mendukung pembelajaran di sekolah.
Saran
Menjadi seorang
guru sebaiknya memperhatikan relasinya di sekolah. Tidak hanya sekedar
melaksanakan tugasnya, namun menjadi seorang guru haruslah menerapkan dan juga
membangun relasi-relasi seperti yang telah dijelaskan dalam artikel ini.
Daftar
Rujukan
Dimyati. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:
Rineka Cipta.
Fathurrohman,
Pupuh. 2012. Guru Profesional.
Bamdung: PT Refika Aditama.
Jensen, Eric.
2010. Guru Super & Super Teaching.
Jakarta: PT Indeks.
Sjafri. 2013. https://ronawajah.wordpress.com/2012/12/26/membangun-relasi-di-tempat-kerja-2/.
Di akses pada tanggal 4 Desember 2015
Prediksi Togel Sgp Mbah Bonar 13 Agustus 2020 Gabung sekarang dan Menangkan Hingga Ratusan Juta Rupiah !!!
BalasHapus