M. Rifqi Lutfi
Alhafidz
Agung Haryono
Abstract
Learning media is a tool used
by teachers in the process of learning activities that can help students to
prepare and receive materials independently in learning anywhere and anytime.
Along with the development of technology, one of the learning media that can be
used for students that is smartphones. Many students use smartphones during the
learning process just to access the internet, social networking and gaming so
students prefer to use a smartphone for fun rather than study. This research
aims to produce the application mobile learning based on android on the
material of the role of economic agents in economic activities as an
independent learning media in the students of
class X IPS.
This research is a development
research that refers to Borg and Gall's modified development procedure into
eight steps: (1) preliminary research and data collection, (2) planning, (3) product
draft development, (4) expert validation, (5) ) revised product of expert
valiation, (6) limited field trial, (7) revision of trial result, (8) final
product. The data in this study were collected by questionnaire.
Based on the result of the research,
the feasibility test shows that the percentage of validity of the material
expert validator is very feasible to be used, from the expert media is feasible
to be used, from the validator of economic learning practitioner (teacher) is worthy
to be used, and students is feasible to use. So obtained the average that based
android mobile learning applications are very feasible to use.
Some development suggestions
for further product perfection that is adding a more interesting appearance in
the form of animation or video, adding other materials, and need to test the
product so that can know the level of effectiveness of learning media products
economy.
Keywords: Learning Media, Mobile Learning, Android, Economics.
PENDAHULUAN
Media pembelajaran merupakan alat bantu yang digunakan oleh guru dalam
proses kegiatan pembelajaran. Menurut Sudjana & Rivai dalam (Sutirman,
2013:17) dengan adanya media pembelajaran maka pembelajaran lebih menarik
perhatian sehingga menumbuhkan motivasi belajar siswa, di dalam metode mengajar
menjadi lebih variatif sehingga dapat mengurangi kebosanan belajar, dan agar
siswa lebih aktif melakukan kegiatan belajar. Selain itu, media pembelajaran
membantu siswa untuk menyiapkan dan menerima materi yang dapat digunakan secara
mandiri dalam belajar dimana saja dan kapan saja. Kurang variatifnya media bukan semata-mata
kesalahan guru, namun karena waktu pembelajaran ekonomi yang sedikit, kondisi
sekolah, karakter siswa dan kurang
mengoptimalkan perkembangan teknologi.
Seiring dengan perkembangan zaman dan era globalisasi yang ditandai dengan
pesatnya produk dan pemanfaatan teknologi, maka perkembangan teknologi ini
memberikan kemudahan kepada manusia untuk menjalankan segala aktivitas kegiatan
sehari-hari. Salah satu contoh perkembangan teknologi adalah telepon genggam.
Saat ini setiap orang dari berbagai lapisan masyarakat memiliki telepon genggam
karena teknologi ini sangat membantu dan bermanfaat bagi kehidupan manusia,
salah satunya sebagai media untuk berkomunikasi dengan orang lain yang jaraknya
jauh untuk mengetahui kondisinya. Namun, tidak semua masyarakat Indonesia mampu
memanfaatkan teknologi ini dengan baik. Misalnya di dalam dunia pendidikan,
banyak siswa yang menggunakan smartphone
saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung. Apalagi perkembangan smartphone saat ini tidak hanya
digunakan untuk mengirim pesan dan telepon saja, namun untuk mengakses
internet, jejaring sosial, dan bermain game.
Dengan demikian, siswa akan lebih suka menggunakan smartphone untuk bersenang-senang daripada belajar. Teknologi yang
digunakan tidak pada tempatnya akan menjadi momok yang mengerikan jika tidak
digunakan di tempat yang semestinya khususnya dalam bidang pendidikan. Maka
dari itu, apabila smartphone tersebut
dapat dimanfaatkan dengan baik, maka juga akan menunjang proses pembelajaran
siswa. Selain itu, siswa juga akan lebih senang dan nyaman karena belajar
menggunakan smartphone akan lebih
efisien dan praktis dibawa kemanapun dan dapat digunakan kapanpun. Berdasarkan
hal tersebut, maka peneliti berinisiatif mengembangkan sebuah media mobile learning berbasis android untuk
siswa kelas X IPS pada materi peran pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi
Di MAN 1 Kota Malang belum tersedia media pembelajaran yang memanfaatkan smartphone. Padahal aplikasi dalam smartphone dapat membantu siswa dalam
kegiatan pembelajaran khususnya pembelajaran ekonomi. Dari hasil observasi
ketika melaksanakan Kajian Praktik Lapangan (KPL) yang dilakukan oleh peneliti
kepada guru mata pelajaran ekonomi, beliau menjelaskan bahwa siswa-siswi dapat
memahami pelajaran namun dengan diterapkan kurikulum 2013 ini siswa dituntut
untuk menemukan konsep dan belajar secara mandiri, sedangkan guru hanya sebagai
fasilitator dalam pembelajaran. Siswa harus mampu belajar secara mandiri dan
memahami materi yang diberikan oleh guru. Sesuai dengan tujuan kurikulum 2013,
dalam proses pembelajaran siswa dituntut untuk dapat berpikir kritis dan mampu
mencari solusi sendiri ketika menghadapi permasalahan pada materi yang dipelajari. Dengan adanya media pembelajaran
yang dikembangkan, guru berharap produk dari media tersebut dapat menyelesaikan
hambatan-hambatan yang dialami oleh siswa.
Dari hasil observasi ketika melaksanakan kajian Praktik Lapangan (KPL)
dengan siswa kelas X IPS 2, diketahui bahwa dalam proses pembelajaran ekonomi
berlangsung jarang menggunakan media pembelajaran. Siswa sering diberikan tugas
untuk mengerjakan soal baik individu atau kelompok dan guru menjelaskan materi
didepan kelas. Proses pembelajaran cenderung membosankan karena pusat
pembelajaran hanya kepada guru, sehingga siswa kurang antusias dan kurang
termotivasi dengan mata pelajaran ekonomi.
Proses pembelajaran yang berlangsung di MAN 1 Kota Malang masih banyak
menggunakan buku manual untuk menunjang kegiatan pembelajaran di sekolah.
Selain itu, guru juga masih menggunakan metode konvensional dalam mengajar
khususnya pembelajaran ekonomi sehingga siswa merasa bosan dan lebih memilih
untuk melakukan hal-hal lain seperti tidur atau menggambar di buku catatan
ketika proses pembelajaran berlangsung. Pelajaran Ekonomi dianggap sulit oleh
siswa karena memerlukan pemahaman konsep yang baik khususnya pada materi peran
pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi karena membutuhkan pemahaman yang lebih
kompleks. Pelajaran ekonomi membutuhkan kemampuan untuk berkonsentrasi secara
penuh agar siswa dapat memahami secara maksimal. Kemampuan tersebut bisa muncul
dikarenakan kesenangan, maka dari itu guru harus membawa siswa menuju suasana
yang menyenangkan dan siswa bisa fokus pada materi yang disampaikan oleh guru.
Melihat fenomena di atas, maka tercipta sebuah ide untuk membuat media
pembelajaran ekonomi yang inovatif, kreatif, interaktif dan dapat digunakan
dimana saja dan kapan saja. Salah satunya adalah pengembangan mobile learning berbasis android. Mobile learning merupakan sebuah langkah yang kreatif dan
interaktif dalam proses pembelajaran agar siswa senang dan antusias dalam
belajar . Android merupakan sistem
operasi open source yang artinya
gratis dan bebas digunakan untuk para pengembang aplikasi, hal ini sangat
memudahkan para developer atau
pengembang aplikasi android atau
pengembang aplikasi. Pengguna juga sangat dimudahkan, karena kemudahan dalam
mendapatkan aplikasi. Melalui Play Store,
pengguna dapat mengunduh berbagai macam aplikasi dengan gratis ataupun berbayar
tergantung dari developer/pembuatnya.
Dari hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hanafi, dkk (2012)
menyatakan bahwa sistem mobile learning
dapat dimanfaatkan sebagai sarana belajar yang murah tetapi ampuh yang
melengkapi proses belajar siswa. Zainiyah (2016) menyatakan bahwa hasil penelitian
tersebut mununjukkan bahwa media pembelajaran layak untuk digunakan dalam media
pembelajaran. Hasil penelitian selanjutnya yaitu. Ahfad (2016) menyatakan bahwa
hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa media pembelajaran layak/digunakan
sebagai media pembelajaran.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian dan pengembanan Research and
Development (R&D) yang mengacu pada teori Borg and Gall (dalam
sukmadinata, 2012, 169-170) yang berjumlah sepuluh. Kesepuluh prosedur
pengembangan hanya akan diaplikasikan sebanyak delapan oleh peniliti yang
meliputi:
1.
Penelitian
awal dan pengumpulan data
2.
Perencanaan
3.
Pengembangan
draft produk
4.
Validasi
ahli
5.
Revisi
produk hasil validasi ahli
6.
Uji
coba lapangan terbatas
7.
Revisi
hasil uji coba lapangan terbatas
8.
Produk
akhir
Subjek uji coba pengembangan media pembelajaran ini adalah 1) ahli materi
selaku pihak yang berkompetensi dalam mata pelajaran ekonomi, 2) ahli media
selaku pihak yang berkompetensi dalam bidang media, 3) praktisi pembelajaran
ekonomi selaku pihak yang berkompetensi dalam mata pelajaran ekonomi, 4) siswa
kelas X IPS MAN 1 Malang yang berjumlah tiga puluh sembilan untuk uji coba
terbatas.
Data yang diperoleh dari subjek uji coba pengembangan mobile learning berbasis android ini bersifat kuantitatif dan
kualitatif. Data kuantatif berupa persentase skor yang diperoleh dari angket
hasil uji validasi ahli materi, ahli media, praktisi pembelajaran ekonomi, dan
responden pada uji coba lapangan terbatas. Sedangkan data kualitatif berupa
tanggapan yang diberikan oleh validator yang berupa kritik dan saran tentang
media pembelajaran yang dikembangkan. Angket validasi untuk ahli materi, ahli
media, praktisi pembelajaran ekonomi, dan pengguna dalam uji coba lapangan
menggunakan acuan skala Likert yang diadaptasi dari Widoyoko (2011:236) berupa
kategori sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju
dengan nilai 5, 4, 3, 2, 1.
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan
mobile learning berbasis android adalah angket. Angket yang
digunakan pada validasi isi produk pengembangan terdiri dari dua bagian, yaitu:
bagian I berupa angket penilaian dan bagian II berupa lembar komentar dan
saran. Teknik analisis data yang digunakan dalam pengembangan mobile learning berbasis android ini adalah analisis deskriptif
persentase yaitu mengubah sebuah data kuantitatif menjadi bentuk persentase dan
kemudian dijabarkan menjadi sebuah kalimat yang bersifat kualitatif. Untuk menentukan
simpulan apakah media yang telah dibuat layak digunakan atau tidak maka
ditetapkan kriteria seperti tabel dibawah ini:
Tabel 1 kualifikasi Kriteria
Penilaian
Kriteria
Validitas
|
Kriteria Penilaian
|
81% - 100%
|
Sangat layak
|
61% - 80%
|
Layak
|
41% - 60%
|
Kurang layak
|
21% - 40%
|
Tidak layak
|
0% - 20%
|
Sangat tidak layak
|
Sumber: Akbar, (2012:82)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pelaksanaan penelitian dan pengembangan mobile learning berbasis android di
lakukan di MAN 1 Malang dengan subjek penelitian kelas X IPS 2 yang berjumlah
39 siswa. Prosedur pertama yang peneliti lakukan adalah melakukan observasi
kepada siswa kelas X IPS 2 dan permasalahan yang muncul adalah siswa masih
kesulitan dalam memahami konsep materi ekonomi dan penyalahgunaan smartphone
ketika proses pembelajaran. Setelah itu melakukan observasi kepada guru mata
pelajaran ekonomi kelas X IPS dan permasalahan yang muncul adalah kurangnya
penggunaan media pembelajaran dalam mata pelajaran ekonomi. Guru kebanyakan
menggunakan metode ceramah dan media power point sebagai media pembelajaran
sehingga perlu adanya pengembangan media agar pembelajaran tidak membosankan.
Melihat masalah yang ada di lapangan maka peneliti akan membuat media
pembelajaran mobile learning berbasis android. Langkah selanjutnya adalah
merencanakan komponen yang terdapat dalam mobile
learning berbasis android. Komponen
yang terdapat dalam aplikasi antara lain: (1)tampilan awal, berupa beranda yang
terdapat lima tombol, antara lain mainkan, bantuan, tentang, profil dan suara
audio, (2)tampilan biodata pengguna antara lain nama dan pemilihan karakter,
(3)tampilan menu utama, terdiri dari empat bagian yaitu kompetensi, materi,
kuis, rangking, (3) tampilan selanjutnya berupa tampilan isi dari semua
bagian-bagian yang terdapat didalam kompetensi, materi, kuis, dan rangking.
Setelah tahap perencanaan, maka tahap selanjutnya adalah pengembangan draf
produk. Draf produk penelitian dan pengembangan ini dapat digambarkan melalui
strutur navigasi produk, yang kemudian akan dikembangkan menjadi storyboard, yang merupakan gambaran tentang
skema sumber belajar beserta sistem kerjanya. Produk akhir dari media
pembelajaran mobile learning berbasis
android ini datap diunduh di playstore dengan nama aplikasi “Economic Agent” sehingga dapat
dimanfaatkan oleh siswa sebagai alat bantu dalam mempelajari materi peran
pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi.
Media yang dikembangkan adalam mobile learning berbasis android pokok
bahasan materi peran pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi. Data yang disajikan
adalah data hasil angket yaitu ahli materi, ahli media dan praktisi
pembelajaran ekonomi. Validator ahli materi adalah Dr. Grisvia Agustin, S.E,
M.Si. validator ahli media adalah Eka Pramono Adi S. IP, M.Si. dan praktisi
pembelajaran ekonomi adalah Dra. Yuni Widayati selaku guru ekonomi di MAN 1 Malang.
Kelayakan media pembelajaran mobile
learning berbasis android ini
dilakukan untuk mengetahui besarnya kelayakan sebelum diujicobakan dengan
menggunakan angket validasi. Pada tahap uji coba lapangan terbatas ini
diperoleh hasil uji coba terbatas. Uji coba coba terbatas dilakukan pada 39
siswa kelas X IPS 2 MAN 1 Malang. Berikut hasil keseluruhan validasi media
pembelajaran yang dikembangkan.
Tabel 2 Hasil Keseluruhan
Validasi Media
No
|
Keterangan
|
Persentase
|
Kriteria
|
1
|
Validasi
materi
|
86,15%
|
Sangat layak
|
2
|
Validasi
media
|
96%
|
Sangat layak
|
3
|
Praktisi
pembelajaran ekonomi
|
80,91%
|
Layak
|
4
|
Validasi uji
coba
|
78,28%
|
Layak
|
|
Rata-rata
|
85,33%
|
Sangat layak
|
Sumber: Data diolah
peneliti
Berdasarkan tabel 2 hasil analisis
keseluruhan validasi diperoleh rata-rata validasi materi sebesar 86,15%,
rata-rata validasi media sebesar 96%, rata-rata validasi praktisi pembelajaran
ekonomi sebesar 80,91%, rata-rata validasi uji coba sebesar 78,28% sehingga
diperoleh nilai keseluruhan validasi sebesar 85,33%. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa bahwa media pembelajaran berupa aplikasi mobile learning berbasis android
pada materi peran pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi sangat layak digunakan.
Aplikasi dianggap sangat layak karena secara umum telah dapat menarik perhatian
siswa. Selain tampilannya menarik, aplikasi juga praktis digunakan dan mudah
dibawa kemana-mana. Ditambah lagi materi pembelajaran yang disajikan pada
aplikasi juga sederhana dan mudah dipahami.
Media mobile
learning berupa aplikasi yang dikembangkan peneliti telah sesuai dengan
konsep media pembelajaran yang diungkapkan Ibrahim (2003:112) bahwa aplikasi
dapat menyalurkan pesan berupa materi pelajaran tentang peran pelaku ekonomi
dalam kegiatan ekonomi melalui alat komputasi mobile. Kelayakan aplikasi telah teruji dan membuktikan bahwa
aplikasi dapat menarik perhatian dan minat siswa, sehingga proses mobile
learning dapat berlangsung.
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai
pengembangan media mobile learning berbasis
android ini sejalan dengan beberapa
penelitian sebelumya, baik dari segi jenis produk maupun hasil penelitian. Adapun
hasil penelitian yang dilakukan oleh Hanafi dan Khairulanuar (2012) yang
berjudul Mobile learning Environment
System (MLES): The Case of Android-based Learning Application on
Undergraduate’s Learning, menyatakan bahwa sistem mobile learning dapat dimanfaatkan sebagai sarana belajar yang
murah tetapi ampuh yang melengkapi proses belajar peserta didik. Sementara itu
mobile learning yang berupa aplikasi android dalam penelitian ini juga
merupakan media pembelajaran yang murah dan efektif.
Siswa tidak perlu mengeluarkan biaya yang banyak untuk
mendapatkan media ini, karena untuk pendistribusian aplikasi dapat dilakukan
melalui layanan Play Store. Sehingga
untuk mendapatkannya, siswa cukup mendownload aplikasi melalui layanan
tersebut, kemudian melakukan pemasangan aplikasi pada smartphone yang dimiliki.
Materi peran pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi yang
dikemas dalam aplikasi android merupakan
inovasi baru dalam pembelajaran, yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran
dan kurikulum pembelajaran ekonomi serta disesuaikan dengan perkembangan
teknologi saat ini. Dimana dewasa ini smartphone
sudah menjadi pegangan sehari-hari dalam kehidupan masyarakat umum, termasuk
siswa. Dengan adanya inovasi pembelajaran tersebut, siswa tidak akan jenuh
dengan pembelajaran konvensional di dalam kelas saja, karena disamping itu
mereka dapat melakukan pembelajaran melalui smartphone.
Media mobile learning
berbasis android ini mempunyai
keunggulan dan keterbatasan, antara lain sebagai berikut.
1.
Keunggulan hasil pengembangan
a.
Aplikasi yang dikembangkan ini mendukung siswa untuk
memanfaatkan dan memaksimalkan smartphone
dalam proses pembelajaran karena bisa didapatkan secara gratis melalui play store.
b.
Aplikasi ini merupakan media pembelajaran yang mudah
dibawa sehingga dapat digunakan dimanapun dan kapanpun.
2.
Keterbatasan hasil pengembangan
a.
Aplikasi ini hanya diterapkan pada smartphone bersistem operasi android.
b.
Belum bisa menampilkan animasi atau gambar karena
keterbatasan kapasitas ukuran aplikasi.
c.
Media yang dihasilkan hanya mencakup satu kompetensi
dasar dengan materi peran pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran berupa aplikasi mobile
learning berbasis android sangat
layak digunakan. Pengembangan mobile
learning berbasis android ini
diharapkan memberikan manfaat, terutama terhadap siswa dalam proses pembelajaran.
Adapun saran dalam penelitian ini sebagai berikut:
1.
Saran pemanfaatan
Saran pemanfaatan pengembangan mobile learning berbasis android
ini agar dapat berjalan dengan baik adalah sebagai berikut:
a.
Sebelum menggunakan media pembelajaran mobile learning berbasis android, siswa sebaiknya membaca
petunjuk penggunaan media pembelajaran mobile
learning berbasis android agar
siswa mampu menggunakan media ini.
b.
Sebelum mengerjakan kuis dalam media pembelajaran mobile learning berbasis android, siswa
sebaiknya membaca materi yang sudah disajikan agar siswa mampu mengerjakan
semua level kuis yang ada sehingga tampilan pada ranking score akan terbuka dan mendapatkan nilai yang lebih baik.
c.
Produk yang berupa mobile
learning berbasis android dapat
digunakan sebagai media dalam pembelajaran ekonomi baik dalam kelas maupun
secara mandiri ketika berada diluar kelas, sehingga siswa dapat mempelajari
materi yang berada dalam mobile learning
berbasis android secara mandiri
kapanpun dan dimanapun.
2.
Saran diseminasi
Agar mobile learning berbasis android sebagai media
pambelajaran ekonomi ini lebih dikenal oleh masyarakat luas serta dimanfaatkan
dengan maksimal sesuai dengan fungsinya, maka perlu adanya penyebarluasan
aplikasi melalui Forum Group Discussion (FGD)
yang mengundang guru dalam MGMP Ekonomi..
3.
Pengembangan produk lebih lanjut.
Beberapa hal yang dapat dijadikan masukan untuk
pengembangan produk lebih lanjut antara lain sebagai berikut:
a.
Aplikasi mobile
learning berbasis android ini
perlu dikembangkan lebih lanjut pada tampilan 3 dimensi (3D) sehingga dapat
memuat animasi bergerak dan video.
b.
Penelitian dan pengembangan ini hanya sebatas pada materi
peran pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi, untuk itu peneliti menyarankan
untuk menambahkan materi lain yang
berkarakteristik konseptual agar produk yang dihasilkan lebih komprehensif.
c.
Penelitian dan pengembangan ini hanya sebatas pada
pengembangan produk saja, untuk itu peneliti menyarankan agar dilakukan
penelitian lanjutan sehingga dapat diketahui tingkat efektifitas produk media
pembelajaran.
DAFTAR RUJUKAN
Ahfad, Mohammad Romi. 2017. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif
Berbasis Multimedia Pada Kompetensi Dasar Menganalisis Peran Pelaku Kegiatan
Ekonomi Untuk Kelas X IPS 1 SMA Negeri 6 Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FE UM.
Akbar, S.
2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Hanafi, H.
F. & Khairulanwar, S. 2012. Mobile Learning Environment System (MLES): The
Case of Android-based Learning Application on Undergraduates’ Learning. International Journal of Advanced Computer
Science and Application, 3(3), 63‾ 66, Dari https://pdfs.semanticscholar.org/d89e/3718a39090531b43f05484dd5de5f0269eba.pdf.
Ibrahim, R.
dan Nana Syaodih. 2003. Perencanaan
Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Sutirman, 2013. Media Dan Model-Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Widoyoko, Eko Putro. 2009. Evaluasi Program
Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Zainiyah.
2016. Pengembangan
Media Pembelajaran Mobile Learning Berbasis Android pada Materi Jurnal
Penyesuaian dan Jurnal Koreksi Kelas X Akuntansi.
Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FE UM.
0 comments:
Posting Komentar