Riset pasar dan informasi pemasaran
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Riset pemasaran dan sistem informasi
pemasaran adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dalam pemasaran,
karena riset pemasarna itu sendiri adalah sebagai studi untuk mengetahui
keinginan dan kebutuhan dari para konsumen atau nasabah dan sistem informasi
pemasaran adalah sebagai tempat untuk pengambilan informasi untuk bisa dijadikan
riset dalam pemasaran.
Kedua hal tersebut sangatlah berpengaruh
dalam pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh perusahaan, baik keputusan
yang berkaitan dengan produk, harga produk, tempat memasarkan, promosi yang
dilakukan dan kepada siapa produk tersebut ditujukan.
RUMUSAN MASALAH
Apa pengertian riset pemasaran ?
Apa saja cakupan riset pemasaran ?
Bagaimana proses riset pemasaran ?
Apa pengertian sistem informasi
pemasaran ?
Apa saja ruang lingkup sistem informasi
pemasaran ?
Bagaimana konsep sistem informasi
pemasaran ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.RISET PEMASARAN
A.1. PENGERTIAN RISET PEMASARAN
Riset pemasaran adalah studi mengenai
kebutuhan dan keinginan nasabah serta cara-cara agar bank dapat memenuhi
kebutuhan tersebut. Riset pemasaran dapat diperoleh dengan cara menugaskan
mahasiswa atau dosen pada perguruan tinggi setempat, ataupun dapat menyewa
suatu perusahaan riset pemasaran.1
A.2.CAKUPAN RISET PEMASARAN
Riset bisnis atau ekonomi dan perusahaan
Lingkungan perusahaan yang terdiri dari
pelaku dan kekuatan di luar pemasaran yang mempengaruhi kemampuan manajemen
pemasaran untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang berhasil dengan
pelanggan sasaran. Perusahaan harus terus melakukan pengamatan secara terus
menerus dan beradaptasi dengan lingkungan yang bersifat kompleks dan terus
berubah-ubah. Dengan mempelajari lingkungan, perusahaan dapat menyesuaikan
strategi perusahaan untuk memenuhi tantangan dan peluang pasar yang baru.
Penentuan harga
Penenetapan harga dari suatu produk
merupakan hal yang sangat strategis untuk diperhatikan oleh suatu
perusahaan.berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan yang dapat membantu
untuk menentukan harga dari suatu produk dengan tepat agar dapat bersaing
dipasaran dan menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi perusahaan:
a. Sebaiknya menetapkan harga
berdasarkan dari biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam menganalisis biaya produksi suatu produk dapat
meliputi; biaya pokok, biaya overhead dan biaya penunjang lainya. Dengan
menganalisis biaya produksi dalam menentukan harga suatu produk, maka akan
membatu perusahaan untuk terhindar dari jurang kerugian.
b. Menetapkan harga berdasarkan
permintaan. Oleh karena itu sebelum menetapkan harga dari suatu produk ada
baiknya perusahaan terlebih dahulu untuk melakukan riset seberapa besar
tingkatan permintaan pasar terhadap produk yang akan dipasarkan. Manajemen
pemasaran dalam hal ini akan memilki peran penting dalam menganalisis kebijakan
ini. Semakin besar tinggi permintaan dari suatu produk, maka akan semakin
tinggi kecenderungan harga yang akan dimiliki dari produk itu sendiri.
Produk
Produk ( Product ) adalah segala sesuatu
yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan,
atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Dalam definisi
secara luas, produk meliputi objek secara fisik, orang, tempat, organisasi,
ide, atau bauran dari semua bentuk-bentuk tadi.
Tingkat produksi adalah perencanaan
produk perlu memikirkan produk dan jasa atas tiga tingkatan. Tingkatan yang
paling dasar adalah produk inti ( core product ), yang ditujukan untuk menjawab
pertanyaan : Apa yang sebenarnya dibeli oleh pembeli? Produk inti terdiri dari
manfaat inti untuk pemecahan masalah yang dicari konsumen ketika mereka membeli
produk atau jasa. Dalam merancang produk, pemasar mula-mula arus mendefinisikan
manfaat inti yang akan disediakan produk ke konsumen. Selajutnya perencanaan
produk harus menciptakan produk aktual ( actual product ) disekitar produk
inti. Produk aktual mungkin mempunyai lima karateristik: tingkat kualitas,
fitur, rancangan, nama merek, dan kemasan. Akhirnya, perencanaan produk harus
mewujudkan produk tambahan disekitar produk inti dan produk aktual dengan
menawarkan jasa dan manfaat tambahan bagi konsumen.
Penentuan klasifikasi produk, produk
konsumen adalah produk yang dibeli konsumen akhir untuk konsumsi pribadi.
Produk konsumen meliputi :
a. Produk sehari-hari adalah produk dan
jasa konsumen yang biasanya sering dan cepat dibeli oleh pelanggan dan disertai
dengan usaha yang sedikit dalam membandingkan dan membeli. Misalnya, sabun,
permen, koran, dan fast food.
b. Produk shopping ( shopping products )
adalah produk dan jasa konsumen yang jarang dibeli, sehingga pelanggan
membandngkan kecocokan, kualitas, harga, dan gayanya dengan cermat. Contohnya
mebel, pakaian, mobil bekas, peralatan rumah tangga utama, serta jasa hotel dan
motel.
c. Produk spesial ( specialty products )
adalah produk konsumen dengan karateristik unik atau identifkasi merek yang
dicari oleh kelompok pembeli tertentu, sehingga mereka mau mengeluarkan usaha
khusus untuk memperolehnya. Misalnya, merek serta jenis mobil tertentu,
peralatan fotografi yang mahal dan sebagainya.
d. Produk yang tidak dicari ( unsought
products ) adalah produk konsumen d mana keberadaannya tdak diketahui, atau
jika diketahui oleh konsumen pun, tidak terfikir oleh mereka untuk membelinya.
Sebagian besar inovasi baru yang yang penting tidak dicari (unsought) sampai
konsumen menyadarinya lewat iklan.
Tempat atau saluran distribusi
Menurut David A. Revzan bahwa: Saluran
distribusi adalah merupakan suatu jalur yang dilalui oleh arus barang-barang
dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai kepada pemakai. Sedangkan
menurut Alex S. Nitisemito mengemukakan bahwa: Saluran distribusi adalah
lembaga-lembaga distributor atau lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan
untuk menyalurkan barang-barang atau jasa-jasa dari produsen ke konsumen.
Unsur-unsur penting dalam saluran
distribusi adalah :
Saluran distribusi merupakan jalur yang
dipakai oleh produsen untuk memindahkan produk mereka melalui suatu lembaga
yang mereka pilih.
Saluran mengalihkan kepemilikan produk
baik secara langsung maupun tidak langsung dari produsen kepada konsumen.
Saluran distribusi bertujuan untuk
mencapai pasar tertentu. Jadi pasar merupakan tujuan akhir dari kegiatan
saluran.
Saluran distribusi merupakan suatu
kesatuan dan melaksanakan sistem kegiatan (fungsi) yang lengkap dalam
menyalurkan produk.4
5. Promosi
Promosi adalah suatu komunikasi
pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan
produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan
perusahaan yang bersangkutan, Tjiptono (2001 : 219).
Adapun tujuan dari pada perusahaan
melakukan promosi menurut Tjiptono (2001 : 221) adalah menginformasikan
(informing), mempengaruhi dan membujuk (persuading) serta mengingatkan
(reminding) pelangggan tentang perusahaan dan bauran pemasarannya.
Ada empat jenis kegiatan promosi, antara
lain : (Kotler, 2001:98-100)
Periklanan (Advertising), yaitu bentuk
promosi non personal dengan menggunakan berbagai media yang ditujukan untuk
merangsang pembelian.
Penjualan Tatap Muka (Personal Selling),
yaitu bentuk promosi secara personal dengan presentasi lisan dalam suatu percakapan
dengan calon pembeli yang ditujukan untuk merangsang pembelian.
Publisitas (Publisity), yaitu suatu
bentuk promosi non personal mengenai, pelayanan atau kesatuan usaha tertentu
dengan jalan mengulas informasi/berita tentangnya (pada umumnya bersifat ilmiah).
Promosi Penjualan (Sales promotion),
yaitu suatu bentuk promosi diluar ketiga bentuk diatas yang ditujukan untuk
merangsang pembelian.
Pemasaran Langsung (Direct marketing),
yaitu suatu bentuk penjualan perorangan secara langsung ditujukan untuk mempengaruhi
pembelian konsumen.
Rossiter dan Percy (dalam Tjiptono,
2002:222) mengklasifikasikan tujuan promosisebagai efek dari komunikasi sebagai
berikut :
1. Menumbuhkan persepsi pelanggan
terhadap suatu kebutuhan (category need).
2. Memperkenalkan dan memberikan
pemahaman tentang suatu produk kepada konsumen (brand awareness).
3. Mendorong pemilihan terhadap suatu
produk (brand attitude).
4. Membujuk pelanggan untuk membeli
suatu produk (brand purchase intention).
5. Mengimbangi kelemahan unsur bauran
pemasaran lain (purchase facilitation).
6. Menanamkan citra produk dan
perusahaan (positioning).
A.3.PROSES RISET PEMASARAN
Proses riset pemasaran terdiri dari
empat langkah : merumuskan masalah dan sasaran riset, mengembangkan rencana
riset, mengimplementasikan rencana riset, dan menginterpretasikan serta
melaporkan hasil temuan.
a)
Merumuskan masalah dan sasaran riset
Manajer harus cukup mempunyai
pengetahuan mengenai riset pemasaran untuk membantu perencanaan dan dalam
menginterpretasikan hasil riset. Peneliti pemasaran berpengalaman yang memahami
masalah manjer juga harus dilibatkan dalam tahap ini. Peneliti harus mampu
membantu manajer merumuskan masalah dan memberi gambaran bagaimana riset dapat
membantu manajer mengambil keputusan lebih baik.
Proyek riset pemasaran biasanya
mempunyai satu dari tiga jenis sasaran. Sasaran riset penjajakan adalah untuk
mengumpulkan informasi pendahuluan yang akan membantu merumuskan masalah dan
saran hipotesis yang lebih baik. Sasaran riset deskriptif adalah untuk
menguraikan masalah pemasaran, situasi pemasaran, atau pasar seperti potensi
pasar untuk suatau produk atau demografi dan sikap konsumen. Sasaran riset
sebab-akibat adalah untuk menguji hipotesis mengenai hubungan sebab dan akibat.
b)
Mengembangkan rencana riset
Langkah kedua dari proses riset
pemasaran menuntut penetapan informasi yang diperlukan, mengembangkan rencana
untuk mengumpulkan secara efisien, dan menyajikan rencana itu kepada manajemen
pemasaran. Rencana mengembangkan sumber data yang sudah ada dan menyatakan
pendekatan riset spesifik, metode kontak, rencana mengambil sampel dan
instrumen yang akan dipergunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data baru.
c)
Mengumpulkan Informasi Sekunder
Untuk memenuhi kebutuhan informasi para
manajer, peneliti dapat mengumpulkan data sekunder, data primer, atau keduanya.
Data sekunder terdiri dari informasi yang sudah ada di suatu tempat, yang telah
dikumpulkan untuk tujuan lain. Data primer terdiri dari informasi yang
dikumpulkan untuk tujuan khusus yang telah ditentukan.
d)
Merencanakan Pengumpulan Data Primer
Keputusan yang baik memerlukan data yang
baik. Sama seperti para peneliti harus mengevaluasi secara hati-hati mutu
informasi sekunder, mereka juga harus berhati-hati ketika mengumpulkan data
primer untuk memastikan bahwa informasi itu relevan, akurat, mutakhir, dan
tidak bias.
Bahwa merancang rencana pengumpulan data
primer memerlukan sejumlah keputusan menyangkut pendekatan riset, metode
kontak, rencana pengambilan sampel dan instrumen riset.
Riset pengamatan adalah pengumpulan data
primer dengan mengamati orang, tindakan, dan situasi yang relevan. Metode
kontak adalah informasi dapat dikumpulkan lewat surat, telepon, atau wawancara
tatap muka.
Rencana pengambilan sampel. Peneliti
pemasaran biasanya mengambil kesimpulan mengenai kelompok konsumen (jumlahnya
banyak) dengan memepelajari sampel dari populasi seluruh konsumen (jumlahnya
sedikit).
Suatu sampel adalah segmen dari
populasio terpilih untuk mewakili populasi secara keseluruhan.Instrumen
penelitian. Untuk mengumpulkan data primer, peneliti pemasaran mempunyai dua
instrumen riset utama-kuesioner dan peralatan mekanik.
e)
Menyajikan rencana riset
Pada tahap ini, peneliti pemasaran harus
meringkaskan rencana dalam sebuah proposal tertulis. Proposal harus mencakup
masalah manajemen yang dituju dan sasaran riset, informasi yang harus
diperoleh, sumber informasi sekunder atau metode untuk mengumpulkan data
primer, dan caranya hasil akan membantu pengambilan keputusan manajemen.
Rencana atau proposal riset tertulis memastikan bahwa manajer pemasran dan
peneliti mempertimbangkan semua aspek penting dari riset, serta bahwa mereka
sepakat tentang mengapa dan bagaimana riset akan dilakukan.
f)
Mengimplementasikan rencana riset
Peneliti kemudian mengimplementasikan
rencana pemasaran. Termasuk disini, mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis
informasi. Peneliti harus mengawasi pekerjaan lapangan dengan ketat untuk
memastikan bahwa rencana diimplementasikan dengan benar dan untuk menghindari
masalah dengan kontak responden, denganresponden yang menolak bekerja sama atau
yang memeberikan jawaban bias atau tidak jujur, serta dengan pewawancara yang
melakukan kesalahan atau mengambil jalan pintas.
Peneliti harus mengolah dan menganalisis
data yang dikumpulkan untuk mengisolasikan informasi dan hasil temuan penting.
Mereka harus memeriksa data dari kuesioner untuk akurasi dan kelengkapan serta
memberi kode untuk analisis komputer. Peneliti kemudian melakukan tabulasi
hasil dan menghitung rata-rata serta mengukur statistik yang lain.
g)
Menginterpretasiakan serta melaporkan hasil temuan
Kemudian peneliti harus
menginterpretasikan hasil temuan, menarik kesimpulan dan melaporkannya kepada
manajemen. Peneliti tidak boleh mencoba untuk menimbun manajer dengan angka dan
teknik statistik yang canggih. Sebaliknya, peneliti harus menyajikan hasil
temuan penting yang bermanfaat untuk mengambil keputusan penting yang dihadapi
oleh manajemen.
Interpretasi merupakan tahap yang
penting dalam proses pemasaran. Riset terbaik tidak berarti apa-apa bila
manajer menerima begitu saja interpretasi salah dari peneliti. Jadi, manajer
dan peneliti harus erat bekerja sama ketika membuat interpretasi hasil riset
dan keduanya harus sama-sama bertanggungjawab atas proses riset dan keputusan
hasil.
B. SISTEM INFORMASI PEMASARAN (SIP)
B.1. DEFINISI SIP
Sistem informasi pemasaran adalah sistem
informasi yang menyediakan informasi yang diterapkan dalam pemasaran, sistem
ini mendukung pengambilan keputusan yang berkaitan dengan bauran pemasaran,
yang mencakup 5P[1] :
1.
Produk (barang dan jasa) : produk yang dihasilkan dalam perbankan
syari’ah berupa jasa yang memiliki ciri khas yang sesuai dengan nilai-nilai
syari’at.
2.
Place (tempat yang menjadi sasaran pemasaran) : tempat yang tepat untuk
pemasaran dan segmentasi pasar.
3.Promotion (Promosi yang perlu
dilakukan) : sosialisasi dan promosi terhadap produk bank syari’ah serta jasa
layanannya.
4.Price (harga produk) : penentuan harga
jual produk berupa jasa yang ditawarkan dalam perbankan syari’ah merupakan
salah satu faktor terpenting untuk menarik minat nasabah.
5.
People (SDM) : kepada siapa
produk dan jasa perbankan syari’ah ini ditujukan.
B.2. RUANG LINGKUP SIP
Pada usaha-usaha yang masih kecil kita
dapat langsung berhubungan dan memperoleh informasi langsung dari tangan
pertama yaitu para pembeli dan distributor. Sehingga kita dapat langsung
mengikuti perkembangan pasar dari dekat. Apabila usaha yang dijanlankan sudah
mulai meluas maka hubungan langsung dengan para pembeli dan distributor.
Hubungan ini sangat dibutuhkan untuk mendapatkan informasi yang digunakan
sebagai dasar pengambilan keputusan untuk kegiatan-kegiatan pemasaran. Oleh
karena itu informasi begitu penting dari berbagai pihak dan dari berbagai
bentuk.
Pada umumnya perusahaan saat ini lebih
banyak terlibat dalam berbagai macam produk, sedangkan para pesaing mampu
menetapakan strategi pemasaran yang baru secara cepat dan tepat dalam
menggunakan kesempatan memasarkan dari perubahan faktor-faktor lingkungan
seperti pasar, teknologi, ekonomi, kebudayaan, dan kebijaksanaan pemerintah.
Begitu besar peranan informasi pemasaran makin bertambah penting terutama dalam
pengambilan keputusan di bidang pemasaran.
Permasalan kali ini bagaimana
menyediakan informasi yang tepat sehingga bermanfaat bagi masyarakat untuk
memasarkan barang/jasa. Data atau fakta dasar pada banyak perusahaan belum
dapat disesuaikan denagn kebutuhan informasi yang intensif untuk pemasaran yang
efektif dalam perkembangan ekonomi modern sekarang ini. Tiga hal yang
menyebabkan informasi pemasaran menjadi kebutuhan yang lebih besar dari
waktu-waktu sebelumnya:
1)Terdapat perubahan dari pasar lokal ke
pasar nasional dan internasional.
2) Adanya transasi dari pemenuhan
kebutuhan pembeli ke pemenuhan keinginan pembeli.
3) Adanya transasi dari persaingan yang
semata-mata tidak pada harga.
Berdasarkan kebutuhan dan pengumpulan,
informasi pemasaran tersebut dapat dibedakan atas:
a)
Informasi pemasaran yang rutin atau secara berkala
Dibutuhkan untuk analisa dan evaluasi
atas keberhasilan pelaksanaan kebijaksanaan dan srategi pemasaran yang telah
ditetapkan. Informasi ini digunakan untuk melihat sampai mana jauh terjadinya
penyimpangan atas kebijaksanaan dan strategi yang ditetapakn dan sampai berapa
jauh keberhasilan dan kebijaksanaan dan strategi tersebut. Dan jika ada
penyimpangan atau kekurangan keberhasilan dari kebijaksanaan dan strategi
tersebut, akan segera diadakan penyempurnaan atau perbankan.
b)
Informasi pemasaran yang penyampaiannya atau penerimaannya
sewaktu-waktu.
Informasi ini biasanya didapatkan
melalui riset pemasaran. Informasi ini dibutuhkan untuk mengambil keputusan ,
khusus mengenai kebijaksanaan dan strategi pemasaran.
Ruang lingkup informasi pemasaran cukup
luas, menyangkut segala informasi yang dibutuhkan untuk pengamabialan keputusan
di bidang pemasaran.
B.3. KONSEP SIP
Hubungan antara informasi dengan
kegiatan pengambilan keputusan di bidang pemasaran saling berkaitan satu dengan
lainnya. Sebagian besar informasi yang dibutuhkan dalam bidang pemasaran
bersumber dari pasar seperti pembeli, pesaing, harga, dan distribusi.
Informasi pemasaran dijalankan untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas dari keputusan yang diambil yang
dihubungkan dengan tersedianya informasi yang dibutuhkan. Dan biasanya
pengumpulan,pengolahan, penyajian, dan penyampaian informasi ini ke dalam suatu
bagian tersendiri. Hal ini dilakukan untuk memperoleh keyakinan yang lebih
besar atas informasi yang dikumpulkan dan diolah, sehingga perlu membentuk
bagian riset pemasaran.
Suatu sistem informasi pemasaran
didefinisikan sebagai suatu susunan yang saling terkait, mulai dari
orang-orang, mesin-mesin, dan prosedur-prosedur yang direncanakan untuk
menghasilkan suatu aliran yang tersusun dari informasi yang tepat, yang telah
dikumpulkan baikdari sumber-sumber yang berada di dalam maupun di luar
perusahan untuk dipergunakan sebagai dasar bagi pengambilan keputusan dalam
bidang pertanggungjawaban tertentu dari manajemen pemasaran. Jadi, informasi
pemasaran menunjukkan suatu usaha yang formal untuk mensistermatisir banyak
arus informasi yang dibutuhkan, sehinga informasi pemasaran lebih banyak
tersedia dan berguna.
Dalam suatu sitem informasi pemasaran
terdapat empat komponen[3] :
a)
Sistem laporan intern
Informasi yang terdapat dalam laporan
intern dapat membantu dalam penentuan keputusan yang akan diambil alih oleh
manajer pemasaran.
b)
Sistem riset pemasaran
Riset pemasaran ini diperlukan secara
terus-menerus dengan objek penelitian yang berbeda-beda tergantung pada
permasalahan yang dihadapi pimpinan dalam menentukan keputusan. Bagian riset
pemasaran inilah yang akan mencari, mengolah, menganalisa, dan menyajikan
secara sistematis informasi dan riset pemasaran yang dibutuhkan oleh manajer
pemasaran.
c)
Sistem kecekatan atau daya pemikir pemasaran
Sistem ini menyediakan data yang sedang
terjadi didalam bidang pemasaran kepada para pejabat pimpinan pemasaran.
d)
Sistem analisa pemasaran
Teknik ini merupakan hasil penemuan dan
kesimpulan yang diperoleh dari data yang ada. Suatu sistem analisa pemasaran
seperti “statistical bank” dan “model bank”. Statistikal bank adalah suatu
kumpulan prosedur statistik yang maju untuk dapat lebih baik mempelajari
tentang hubungan antara sekumpukan data dan statistikal kenyataannya. Sedangkan model bank merupakan
suatu kumpulan model yang akan membantu mengembangkan keputusan pemasaran yang
lebih baik. Semua ini saling menghubungkan yang menggambarkan suatu hasil,
proses dan sistem yang riil.
Perkembangan dan trend dalam lingkungan
pemasaran disaring dan diseleksi serta diolah dalam salah satu dari empat
subsistem yang terdapat dalam sistem informasi pemasaran. Hasil tindakan
diambil dari informasi pemasaran tersebut mengalir kembali kelingkungan
pemasaran yang berupa keputusan dan komunikasi pemasaran.
Usaha pengembangan sistem informasi
merupakan gambaran pertumbuhan yang nyata dari rumitnya analisa data pemasaran
untuk meningkatkan rentanilitas atau tingkat keuntungan. dengan dasar
pengalaman dalam penganalisaan data secara hati-hati dan yakin akan ketepatan
tindakan yang akan diambil.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
A. Riset pemasaran adalah studi mengenai
kebutuhan dan keinginan nasabah serta cara-cara agar bank dapat memenuhi
kebutuhan tersebut. Riset pemasaran dapat diperoleh dengan cara menugaskan
mahasiswa atau dosen pada perguruan tinggi setempat, ataupun dapat menyewa
suatu perusahaan riset pemasaran.
B. Cakupan riset pemasaran : riset
bisnis atau ekonomi dan perusahaan, penentuan harga, produk, tempat atau
saluran distribusi, dan promosi.
C. Proses riset pemasaran terdiri dari
empat langkah : merumuskan masalah dan sasaran riset, mengembangkan rencana
riset, mengimplementasikan rencana riset, dan menginterpretasikan serta
melaporkan hasil temuan.
D. Sistem informasi pemasaran adalah
sistem informasi yang menyediakan informasi yang diterapkan dalam pemasaran, sistem
ini mendukung pengambilan keputusan yang berkaitan dengan bauran pemasaran,
yang mencakup 5P ( Produk, Place, Promotion, Price dan People ).
E. Ruang lingkup sistem informasi
pemasaran : Informasi pemasaran yang rutin atau secara berkala dan Informasi
pemasaran yang penyampaiannya atau penerimaannya sewaktu-waktu.
F. Konsep sistem informasi pemasaran
terdiri dari 4 komponen : sistem laporan intern, sistem riset pemasaran, Sistem
kecekatan atau daya pemikir pemasaran dan Sistem analisa pemasaran.
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip dan Gary Armstrong.
(2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran edisi 12 jilid 1. Jakarta:Erlangga.
Mufa. (2013).riset dan informasi pasar.
Gita Danupranata,(2013)Manajemen
Perbankan Syari’ah,Jakarta : Salemba Empat.
Azwar Ircham.(2010).Ruang Lingkup
Pemasaran.
Simak Video Berikut ini!!
Tugas Mandiri!
- Jelaskan pengertian riset pemasaran!
- Jelaskan pengertian system informasi pasar!
- Sebutkan tujuan riset pemasaran!
- Bagaimana sistematis kegiatan riset pemasaran?
0 comments:
Posting Komentar