Jumat, 05 Februari 2016

PENTINGNYA LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA



BAB I
PENDAHULUAN
Bagian pendahuluan dalam makalah ini menguraikan tentanglatar belakang, rumusan masalah dan tujuan masalah. Paparan lebih lanjut sebagai berikut.
A.    Latar belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi pada dirinya untuk dapat memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Pendidikan juga merupakan kebutuhan yang vital bagi individu. Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai didalam masyarakat dan kebudayaan. Selanjutnya, pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup yang lebih tinggi dalam arti mental. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu penekanan dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang tujuan Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang berbunyi: “Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Adanya Undang-Undang tersebut, maka pendidikan harus tetap menjadi prioritas utama untuk diusahakan kelengkapan sarana dan prasarananya terutama untuk sekolah. Salah satu tugas penting sekolah adalah menyiapkan siswa agar dapat mencapai perkembangannya secara optimal. Seorang siswa dikatakan dapat mencapai perkembangannya secara optimal apabila siswa dapat memperoleh pendidikan dan prestasi belajar yang sesuai dengan bakat, kemampuan dan minat yang dimilikinya.
Manusia tumbuh dan berkembang dalam lingkungan. Lingkungan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Lingkungan selalu mengitari manusia dari waktu ke waktu, sehingga antara manusia dan lingkungan terdapat hubungan timbal balik dimana lingkungan mempengaruhi manusia dan sebaliknya manusia juga mempengaruhi lingkungan. Begitu pula dalam proses belajar mengajar, lingkungan merupakan sumber belajar yang berpengaruh dalam proses belajar dan perkembangan anak.
Dengan demikian berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas jelas bahwalingkungan belajar merupakan faktor-faktor yang sangatberpengaruh dengan prestasi belajar siswa. Berkenaan dengan hal di atas menarikminat penulis untuk membuat makalah dengan judul "Pentingnya Lingkungan Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa”.

B.     Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut.
1.      Apakah pengertian lingkungan belajar?
2.      Apakah pengertian prestasi belajar?
3.      Apa saja faktor-faktor lingkungan yang memengaruhi prestasi belajar siswa?
4.      Bagaimana cara meningkatkan lingkunganbelajar yang baik terhadap prestasi belajar siswa?

C.    Tujuan masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat disusun tujuan masalah sebagai berikut.
1.      Agar pembaca dapat mengetahui pengertian lingkungan belajar.
2.      Agar pembaca dapat mengetahui prestasi belajar.
3.      Agar pembaca dapat mengetahui faktor-faktor lingkungan yang memengaruhi prestasi belajar siswa.
4.      Agar pembaca dapat mengetahui cara meningkatkan lingkungan belajar yang baik terhadap prestasi belajar siswa.
BAB II
KAJIAN TEORI
A.    Tinjauan Tentang Lingkungan Belajar
1.      Pengertian Lingkungan Belajar
Kata lingkungan mengandung arti atau meliputi banyak hal seperti: pendidikan, pendidik, keluarga, sekolah, masyarakat, adat-istiadat, dan situasi umum (politik,  ekonomi, sosial, dan kebudayaan).Menurut Poerwadarminta (1982: 595) lingkungan adalah “semua yang mempengaruhi tingkahlaku mereka dan interaksi antara mereka”.
Menurut Settain (dalam Ngalin, 1999: 28) bahwa lingkungan adalah meliputi kondisi-kondisi dalam dunia ini yang dalam cara-cara tertentu mempengaruhi tingkahlaku, pertumbuhan, perkembangan.
Novak dan Gowing (dalam Ali, 2002: 6) mengistilahkan lingkungan fisik tempat belajar dengan istilah “millien” yang berarti konteks terjadinya pengalaman belajar. Lingkangan ini meliputi keadaan ruangan, tata ruang, dan berbagai situasi fisik yang ada disekitar tempat berlangsungnya proses belajar mengajar.
Menurut Hamalik (1994: 140) lingkungan adalah segalah sesuatu yang berada disekitar kita yang ada hubungannya dan pengaruh terhadap diri kita. Dalam arti yang spesifik lingkungan adalah hal-hal atau sesuatu yang berpengaruh terhadap perkembangan manusia. Berpengaruh artinya bermakna, dan berperan terhadap pertumbuhan serta perkembangan peserta didik.
Menurut Soedomo Hadi (2003: 84) "Lingkungan (milieu) adalah segala sesuatu yang ada di luar orang-orang pergaulan dan yang mempengaruhi perkembangan anak, seperti: iklim, alam sekitar, situasi ekonomi, perumahan, pakaian, tetangga dan lain- lain". Lingkungan dapat berpengaruh terhadap semua aspek kehidupan.
2.      Macam-macam Lingkungan Belajar
Ki Hajar Dewantoro menggolongkan lingkungan belajar menjadi 3, yang dikutip oleh Soedomo Hadi, (2003: 87) yaitu: "(a) Lingkungan keluarga, (b) Lingkungan sekolah dan (c) Lingkungan masyarakat".


B.     Tinjauan Tentang Prestasi Belajar
1.      Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan sesuatu kegiatan untuk mendapatkan suatu prestasi yang telah dibayangkan didalam benak seseorang. Prestasi adalah sesuatu yang telah dicapai, dikerjakan, dan dilakukan (Habeyb, 1997: 274). Menurut Djamarah (1986: 286) prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok.
Sehubungan dengan pengertian di atas, maka secara singkat penulis memberikan arti bahwa yang di maksud dengan prestasi adalah suatu hasil yang dicapai berkat kesungguhan atas usaha yang dilakukan. Segala kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari tentu dengan tujuan untuk mencapai hasil yang diharapkan oleh penulis.
Prestasi yang dicapai oleh siswa dengan sangat memuaskan tidak terlepas dari belajar dengan tekun disertai dengan adanya kemauan untuk belajar. Karena itu apabila berbicara prestasi, maka selalu dikaitkan dengan kegiatan belajar.
Menurut Abdurrahman (1993: 97) belajar adalah interaksi dengan individu, lingkungan yang membawa perubahan sikap, tindakan, perbuatan, dan perilakunya. Belajar diartikan juga sebagai semua upaya manusia atau individu memobilisasikan (menggerakkan dan mengarahkan) semua sumber yang dimilikinya (fisik, mental, intelektual, emosional, dan sosial) untuk memberikan gambaran atau jawaban (respon) yang tepat terhadap problema yang dihadapinya.
Cronbach (dalam Suryabrata, 1984: 247) mengemukakan bahwa “learning is shown by change in behavior as a result of experience”. Belajar yang sebaik-baiknya adalah memahami isi pelajaran yang telah dibacanya dengan menggunakan panca inderanya.
Witherington (dalam Naglim, 1999: 84) mengemukakan bahwa pelajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian.
Menurut Slameto (1991: 2) mengemukakan bahwa belajar juga merupakan suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh studi perubahan tingkahlaku yang baru serta keseluruhan hasil yang telah dicapai dalam interaksi dengan lingkungannya.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas disimpulkan bahwa belajar adalah suatu perubahan dalam tingkah laku yang lebih baik, tetapi ada juga kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.
Belajar merupakan suatu perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan. Prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil yang dicapai setelah melakukan kegiatan belajar hasil belajar tertuju pada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar, merupakan indicator adanya dirajat, tingkah laku siswa (Hamalik, 1995: 159).
Menurut Sutratinah Tirtonegoro (1984: 43) "Prestasi belajar adalahpenilaian hasil belajar yang dmyatakan dalam bentuk simbul huruf, angka maupunkalimat yang mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalamperiode tertentu". Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono (1909: 3) "hasilbelajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar,dari sisi guru tindak mengajar diakiri dengan proses evaluasi belajar, dari sisisiswa hasil belajar hasil be!ajar merupakan berakhirnya penggal dan puncakproses belajar".Kemudian Mappa (1977: 2) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai siswa dalam bidang studi tertentu dengan menggunakan teks standar sebagai alat pengukur keberhasilan belajar seorang siswa.
Prestasi belajar merupakan suatu proses atau aktivitas yang dilakukan oleh seseorang untuk mengetahui daya nalar dikalangan siswa yang berada pada suatu jenjang pendidikan. Prestasi belajar adalah suatu hal yang terpenting pada suatu sekolah, sebab berhasil tidaknya seorang siswa atau pelajar tercermin pada prestasi belajar.
Peningkatan prestasi belajar itu dapat dijadikan pusat perhatian, baik terhadap orang tua maupun dikalangan guru sebab menjadi harapan orang tua siswa agar anaknya dalam proses balajar di sekolah mendapatkan prestasi dan dapat pula dikembangkan disaat anak tersebut berada pada jenjang pendidikan selanjutnya.



BAB III
PEMBAHASAN
Bagian pembahasan dalam makalah ini menguraikan tentang pengertian lingkungan belajar, prestasi belajar, faktor-faktor yang memengaruhi lingkungan belajar terhadap prestasi belajar siswa, dan cara meningkatkan lingkungan yang baik terhadap prestasi belajar siswa. Paparan lebih lanjut sebagai berikut.
A.    Pengertian Lingkungan Belajar
Lingkungan merupakan suatu tempat dimana terjadi proses interaksi antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Manusia dari sejak dilahirkan hingga meninggal dunia tidak dapat terlepas dari lingkungan. Lingkungan secara langsung mempengaruhi sikap, tingkah laku dan kcpribadian seseorang. Lingkungan dapat berpengaruh terhadap semua aspek kehidupan. Demikian pula terhadap proses belajar anak didik.
Pada hakekatnya belajar merupakan suatu proses interaksi antara individu dengan lingkungan. Lingkungan menyediakan rangsangan terhadap individu dan sebaliknya individu memberikan respon terhadap lingkungan. Dalam proses interaksi ini dapat terjadi perubahan tingkah laku pada individu. Untuk itu lingkungan yang berada di sekitar kita dan yang mempengaruhi proses belajar mengajar disebut lingkungan belajar. Lingkungan belajar ini mempengaruhi prestasi belajar siswa. Jadi yang dimaksud lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang ada di alam sekitar kita yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa, baik lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Lingkungan belajar tersebut harus diperhatikan oleh semua pihak agar prestasi belajar dapat tercapai dengan baik.

B.     Pengertian Prestasi Belajar
Dalam dunia pendidikan kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatanyang paling penting. Dapat dikatakan berhasil tidaknya pencapaian tujuanpendidikan banyak tergantung bagaimana proses belajar mengajar dialami siswasebagai anak didik. Untuk mengetahui sampai dimana kemajuan anak didik makadilakukan penilaian. Oleh karena itu penilaian memegang peranan yang pentingdalam proses pendidikan. Pada umumya penilaian seorang guru dirumuskandalam rapor nilai atau rapor dan diberikan kepada anak didik secara periodik.
Penilaian yang dirumuskan dalam rapor merupakan sebuah prestasi belajaryang dicapai setelah menempuh belajar selama periode tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwaprestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan yang dicapai oleh siswa yanghasilnya ditunjukkan dengan nilai atau angka yang diberikan guru dalam periodetertentu.Menurut pedoman penilaian yang berlaku untuk mendapatkan indekprestasi nilai rata-rata dalam suatu semester untuk mata pelajaran umum padaSekolah adalah sebagai berikut.
Dimana:
NP = Nilai rata-rata (nilai bulat)
N = Nilai akhir
P = Nilai rata-rata harian
R = Nilai ulangan semester

Kehadiran prestasi belajar dalam kehidupan manusia pada tingkat dan jenis tertentu dapat memberikan kepuasan pula pada manusia khususnya pada anak yang masih berada pada bangku sekolah. Prestasi belajar semakin penting untuk dipermasalahkan karena mempunyai fungsi utama. Zainal Arifin (1990: 3) mengungkapkan tentang prestasi belajar sebagai berikut:
1.      Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas yang telah dikuasai anak didik.
2.      Prestasi belajar sebagai ambing pemuasan hasrat ingin tahu.
3.      Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi berperan sebagai umpan balik (feed back} dalam meningkatkan mutu pendidikan.
4.      Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan. Asumsi bahwa kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik di masyarakat. Asumsinya adalah kurikulum yang digunakan relevan pula dengan kebutuhan pembangunan masyarakat.
5.      Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik. Dalam proses belajar mcngajar anak didik merupakan masalah yang utama dan pertama karena anak didik yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran yang lelah diprogram dalam kurikulum.

C.    Faktor-Faktor Lingkungan Belajar Yang Memengaruhi Prestasi Belajar
Lingkungan belajar meliputi lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut. Guna memperjelas mengenai macam-macam lingkungan belajar akan dijabarkan satu per satu sebagai berikut di bawah ini.
1.      Lingkungan keluarga
Keluarga memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap perkembangan kepribadian anak, karena sebagian besar kehidupan anak berada di tengah-tengah keluarganya. Untuk mengoptimalkan kemampuan dan kepribadian anak, orang tua harus menumbuhkan suasana edukatif di lingkungan keluarganya sedini mungkin. Suasana edukatif yang dimaksud adalah orang tua yang mampu menciptakan pola hidup dan tata pergaulan dalam keluarga dengan baik sejak anak dalam kandungan. Akan tetapi,tidak semua anak bisa mendapatkan fasilitas tersebut karena beberapa faktor diantaranya anak harus tinggal terpisah dengan kedua orang tuanya untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik dari lingkungan sekitar misalnya atau lembaga pendidikan bersangkutan mewajibkan siswanya untuk tinggal di asrama dan bisa juga orang tua lebih mempercayakan lembaga pendidikan lain untuk mendidik anak-anaknya agar lebih mandiri misalnya pondok pensantren, harapan orang tua dengan bertempat tinggal di pesantren anak tidak hanya belajar mandiri tetapi juga belajar mendalami ilmu agama.
Menurut Ki Hajar Dewantara, lingkungan keluarga meliputi sebagai berikut.
a.     Cara Mendidik Anak
Cara orangtua mendidik anak sangat besar pengaruhnya terhadap proses belajar anak tersebut. Orangtua yang kurang memperhatikan pendidikan anaknya, acuh tak acuh dan tidak memperhatikan perkembangan anaknya akanmenyebabkan kesulitan belajar bagi si anak. Sebaliknya orangtua yang perhatian pada pendidikan anaknya akan menjadi pendorong bagi anak untuk belajar lebih giat.
b.     Hubungan antara Anggota Keluarga
Faktor hubungan antara anggota keluarga ini penting sekali dalam menentukan kemajuan belajar anak. Hubungan ini yang terpenting adalah hubungan antara orangtua dengan anak, selain itu hubungan antara anak dengan saudaranya atau dengan anggota keluarga yang lain. Demi kelancaran belajar anak kelancaran hubungan antar anggota keluarga perlu dijaga.
c.      Bimbingan dari Orang tua
Orang tua merupakan contoh bagi anak-anaknya. Segala yang dilakukan orangtua tanpa disadari akan ditiru oleh anak-anaknya. Karenanya sikap orangtua yang bermasalah perlu dihindari. Demikian belajar perlu bimbingan orangtua agar sikap dewasa dan tanggung jawab belajar tumbuh pada diri anak.
d.     Suasana Rumah
Suasana rumah yang dimaksud adalah kegiatan-kegiatan yang sering terjadi dalam rumah dimana anak berada dan belajar. Suasana rumah yang sangat ramai atau gaduh tidak mungkin anak akan dapat belajar dengan baik. Anak-anak akan terganggu konsentrasinya, sehingga sukar untuk belajar. Untuk itu hendaknya suasana rumah selalu dibuat menyenangkan, tenteram, damai dan harmonis agar menguntungkan bagi kemajuan belajar anak.
e.      Keadaan Ekonomi Keluarga
Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain terpenuhi kebutuhan pokok juga membutuhkan berbagai fasilitas belajar. Biaya merupakan hal yang sangat penting dalam pemenuhan berbagai fasilitas belajar, untuk itu biaya merupakan faktor yang sangat penting dalam proses keberhasilan beiajar.
2.      Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah adalah lingkungan dimana anak mendapatkan pendidikan formal. Suatu lembaga yang membantu anak untuk mendapatkan pengetahuan baru dengan pendidikan dan program pendidikan yang telah ditentukan sehingga anak diharapkan dapat mengembangkan kompetensi mereka dan membantu orang tua untuk mendidik anak-anak mereka.
Lingkungan sekolah diartikan sebagai lingkungan dimana para siswa dibiasakan dengan nilai-nilai tata tertib sekolah dan nilai-nilai kegiatan pembelajaran berbagai bidang studi yang dapat meresap ke dalam kesadaran hati nuraninya. Sekolah hanya meneruskan dan mengembangkan pendidikan yang telah diperoleh di lingkungan keluarga sebagai lingkungan pendidikan informal yang telah dikenal anak sebelumnya.
Menurut Ki Hajar Dewantara lingkungan sekolah meliputi sebagai berikut.
a.       Hubungan antara Guru dengan Siswa
Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Jika hubungan antar guru dengan siswa dapat terjalin dengan baik, maka siswa akan memperhatikan materi yang diajarkan guru. Sehingga ia akan mempelajari dengan sebaik-baiknya, dan sebaliknya jika hubungan antara guru dengan siswa kurang baik maka akan menyebabkan proses belajar mengajar kurang lancar.
b.      Hubungan antara Siswa dengan Siswa yang Lain
Hubungan yang baik antar siswa merupakan hal yang penting, karena dapat memberikan pengaruh belajar siswa. Siswa yang mempunyai hubungan kurang baik dengan teman yang lainnya akan diasingkan dari kelompoknya akibatnya hal tersebut dapat menggangu belajarnya, untuk itu hubungan antar teman perlu dijaga dengan baik
c.       Alat Belajar
Alat merupakan sarana dalam belajar. Alat pelajaran yang kurang lengkap membuat penyajian materi pelajaran yang tidak baik. Terutama untuk pelajaran praktikum, kekurangan alat pelajaran akan menimbulkan kesulitan belajar bagi anak.
d.      Kurikulum
Kurikulum merupakan sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kegiatan itu menyajikan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran. Jelas bahwa kurikulum mempengaruhi belajar siswa.
e.       Disiplin sekolah
Kedisiplinan erat kaitannya dengan ketertiban siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di kelas. Kedisiplinan di sekolah menyangkut kedisiplinan para guru dalam mengajar maupun disiplin siswa dalam sekolah terutama dalam proses belajar mengajar untuk mengembangkan motivasi yang kuat.
f.       Kondisi Gedung
Kondisi gedung ini terutama ditujukan pada ruang kelas atau ruang tempat belajar. Ruang kelas harus memenuhi syarat-syarat kebersihan, cukup cahaya dan udara, keadaan gedung jauh dari keramaian dan !ain-lain. Apabila syarat-syarat tersebut tidak terpenuhi hal ini akan berpengaruh pada keberhasilan belajar siswa.
3.      Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat adalah sekumpulan orang yang tinggal bersama saling berinteraksi satu sama lainnya dengan terikat oleh norma atau tata tertib dan budaya mereka. Anggota masyarakat terdiri dari berbagai ragam pendidikan, profesi, keahlian, suku bangsa, kebudayaan, agama, maupun lapisan sosial sehingga menjadi masyarakat yang majemuk. Secara tidak langsung, setiap anggota masyarakat telah mengadakan kerjasama dan saling mempengaruhi untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan.Lingkungan masyarakat merupakan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi anak diantaranya kepribadian anak. Kegiatan siswa dalam masyarakat bisa menjadi salah satu faktor yang dapat mengubah perilaku anak bagaimana cara mereka merespon dan juga memahami tata tertib dan budaya yang mungkin berbeda di masyarakat.
Menurut Ki Hajar Dewantara lingkungan masyarakat meliputi sebagai berikut.
a.       Teman Bergaul
Teman bergaul pengaruhnya sangat besar dan lebih cepat masuk dalam jiwa anak. Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap belajar anak dan sebaliknya teman bergaul yang kurang baik akan berpengaruh kurang baik pula.
b.      Lingkungan Tetangga
Corak kehidupan tetangga akan mempengaruhi anak-anak yang bersekolah. Misalnya: tetangga yang suka judi, menganggur, tidak suka belajar akan mempengaruhi anak yang bersekolah, minimal tidak ada motivasi bagi anak untuk bersekolah, begitu pula sebaliknya.
Kegiatan ini dapat menguntungkan dan pula merugikan terhadap perkembangan pribadi anak. Siswa harus benar-benar mampu memilih kegiatan yang mendukung kegiatan belajar, bukan malah menjadi penghambat.
c.       Mass media
Termasuk dalam mass media yaitu: radio, televisi, surat kabar dan lainlain. Mass media yang baik akan memberikan pengaruh yang baik pula bagi anak, begitu pula sebaliknya.

D.    Cara meningkatkan lingkungan belajar yang baik terhadap prestasi belajar siswa.
Adapun cara untuk meningkatkan lingkungan belajar yang baik terhadap prestasi belajar siswa sebagai berikut.
1.      Lingkungan keluarga
a.     Memberi teladan dalam sikap dan tingkah laku kepada anak.
b.      Menjaga keharmonisan keluarga.
c.       Menyediakan waktu untuk mendampingi anak dalam belajar.
d.      Megusahakan kesehatan anak, misalnya dengan makanan bergizi
e.       Melatih anak dengan mengerjakan pekerjaan rumah (menyapu, mencuci piring, dll).
f.       Meminimalkan untuk membandingkan anak dengan anak yang lain.
g.      Mencukupi fasilitas dan saran prasarana belajar.
h.      Mambangun dan memberi motivasi anak.
2.      Lingkungan sekolah
a.     Guru mangendalikan diri (emosi) saat mengajar.
b.      Guru menjaga kedekatan dengan siswa maupun orangtua siswa.
c.       Guru bersikap adil pada semua siswa.
d.      Guru memberikan motivasi siswa, misalnya dengan pujian, dan sebagainya.
e.       Guru mamberikan teladan yang baik pada siswa.
f.       Guru mengajar dengan menggunakan metode yang menyenangkan.
g.      Guru melihat kelemahan masing-masing siswa, misalnya ada siswa yang cacat fisik letak posisi duduk di depan.
h.      Guru memberi tugas sesuai dengan kemampuan siswa.
i.        Lingkungan yang nyaman untuk belajar siswa.
j.        Memberikan kelonggaran tata tertib, namun tetap disiplin.
3.      Lingkungan masyarakat
a.       Lebih selektif dalam memilih teman bergaul, setidaknya yang bisa mendukung dalam prestasi belajar.
b.      Cari tempat yang suasananya mendukung dalam hal belajar, seperti perpustakaan kota, mengikuti bimbingan belajar, atau mengajak teman sebaya untuk belajar kelompok di rumah.
c.       Memanfaatkan mass media sebaik mungkin, seperti mengakses tentang belajar di website online, menonton berita di televisi, atau mendengarkan berita di radio.



BAB IV
PENUTUP
Bagian penutup dalam makalah ini menguraikan tentang simpulan dan saran. Paparan lebih lanjut sebagai berikut.
A.    Simpulan
1.      Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang ada di alam sekitar kita yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa, baik lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Lingkungan belajar tersebut harus diperhatikan oleh semua pihak agar prestasi belajar dapat tercapai dengan baik. Dengan lingkungan belajar yang nyaman maka akan diperoleh prestasi belajar yang optimal.
2.      Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan yang dicapai oleh siswa yanghasilnya ditunjukkan dengan nilai atau angka yang diberikan guru dalam periodetertentu.
3.      Faktor-faktor lingkungan belajar terhadap prestasi belajar siswa meliputi: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.
4.      Cara untuk meningkatkan lingkungan belajar yang baik terhadap prestasi belajar siswa sebagai berikut.
a.       Lingkungan keluarga
·         Memberi teladan dalam sikap dan tingkah laku kepada anak.
·         Menjaga keharmonisan keluarga.
·         Menyediakan waktu untuk mendampingi anak dalam belajar.
·         Mengusahakan kesehatan anak, misalnya dengan makanan bergizi
·         Melatih anak dengan mengerjakan pekerjaan rumah (menyapu, mencuci piring, dll).
·         Meminimalkan untuk membandingkan anak dengan anak yang lain.
·         Mencukupi fasilitas dan saran prasarana belajar.
·         Mambangun dan memberi motivasi anak.
b.      Lingkungan sekolah
·         Guru mangendalikan diri (emosi) saat mengajar.
·         Guru menjaga kedekatan dengan siswa maupun orangtua siswa.
·         Guru bersikap adil pada semua siswa.
·         Guru memberikan motivasi siswa, misalnya dengan pujian, dan sebagainya.
·         Guru mamberikan teladan yang baik pada siswa.
·         Guru mengajar dengan menggunakan metode yang menyenangkan.
·         Guru melihat kelemahan masing-masing siswa, misalnya ada siswa yang cacat fisik letak posisi duduk di depan.
·         Guru memberi tugas sesuai dengan kemampuan siswa.
d.      Lingkungan masyarakat
·        Lebih selektif dalam memilih teman bergaul, setidaknya yang bisa mendukung dalam prestasi belajar.
·        Cari tempat yang suasananya mendukung dalam hal belajar, seperti perpustakaan kota, mengikuti bimbingan belajar, atau mengajak teman sebaya untuk belajar kelompok di rumah.
·        Memanfaatkan mass media sebaik mungkin, seperti mengakses tentang belajar di website online, menonton berita di televisi, atau mendengarkan berita di radio.

B.     Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas dapat disampaikan saransebagai berikut:
1.      Bagi Siswa
a.       Siswa hendaknya selalu berusaha belajar secara lebih teratur, tekun danrajin serta memanfaatkan waktu-waktu yang kosong untuk pergi keperpustakaan membaca buku untuk menambah wawasan.
b.      Para siswa perlu terus mempertahankan prestasi belajar dengan menambah intensitas belajar..
2.      Bagi Guru
a.       Guru hendaknya senantiasa lebih memotivasi anak didik untuk belajarlebih giat dan selalu menjaga hubungan yang harmonis baik dengansesama guru maupun siswa.
b.      Guru hendaknya senantiasa membantu meningkatkan prestasi belajar padasiswa dengan cara mengajar dibuat semenarik mungkin agar para siswaantusias, memudahkan pemahaman mata pelajaran yang akandiajarkan, suasana kelas dibuat nyaman agar para siswa betah mengikutiproses pembelajaran.
3.      Bagi Orangtua
a.       Orangtua hendaknya memberikan fasilitas belajar yang cukup dibutuhkanoleh anak untuk belajar.
b.      Orang tua hendaknya mampu menciptakan lingkungan yang harmonisantara sesama anggota keluarga di rumah, sehingga dapat membuat anakmerasa betah dalam belajar di rumah bisa konsentrasi dalam belajarsehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.
4.      Bagi Sekolah
a.       Sekolah hendaknya selalu memperhatikan lingkungan baik keamanan,kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, dan kesehatan.
b.      Sekolah hendaknya lebih meningkatkan penyediaan fasilitas belajarterutama menambah buku-buku pelajaran dan buku umum yang bisamenambah wawasan siswa sehingga menarik siswa untuk lebih rajin keperpustakaan.


DAFTAR RUJUKAN
Dimyati Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Gulo,W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo.
Muhibbin Syah. 2005. Psikolagi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Soedomo Hadi. 2003. Pengantar Pendidikan. Surakarta: UNS Pers.
Winkel, W S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Tarsito.

0 comments:

Posting Komentar