BAB I
PENDAHULUAN
Bagian
pendahuluan dalam makalah ini menguraikan tentanglatar belakang, rumusan
masalah dan tujuan masalah. Paparan lebih lanjut sebagai berikut.
A.
Latar belakang
Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar
agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi pada dirinya untuk
dapat memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan,
akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
Negara.
Pendidikan juga
merupakan kebutuhan yang vital bagi individu. Dalam arti sederhana pendidikan
sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai
dengan nilai-nilai didalam masyarakat dan kebudayaan. Selanjutnya, pendidikan
diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain
agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup yang lebih tinggi dalam arti
mental. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu penekanan
dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No. 20 Tahun
2003 tentang tujuan Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang berbunyi:
“Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
Adanya Undang-Undang
tersebut, maka pendidikan harus tetap menjadi prioritas utama untuk diusahakan
kelengkapan sarana dan prasarananya terutama untuk sekolah. Salah satu tugas
penting sekolah adalah menyiapkan siswa agar dapat mencapai perkembangannya
secara optimal. Seorang siswa dikatakan dapat mencapai perkembangannya secara
optimal apabila siswa dapat memperoleh pendidikan dan prestasi belajar yang
sesuai dengan bakat, kemampuan dan minat yang dimilikinya.
Manusia tumbuh dan
berkembang dalam lingkungan. Lingkungan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan
manusia. Lingkungan selalu mengitari manusia dari waktu ke waktu, sehingga
antara manusia dan lingkungan terdapat hubungan timbal balik dimana lingkungan
mempengaruhi manusia dan sebaliknya manusia juga mempengaruhi lingkungan.
Begitu pula dalam proses belajar mengajar, lingkungan merupakan sumber belajar
yang berpengaruh dalam proses belajar dan perkembangan anak.
Dengan
demikian berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas jelas bahwalingkungan
belajar merupakan faktor-faktor yang sangatberpengaruh dengan prestasi belajar
siswa. Berkenaan dengan hal di atas menarikminat penulis untuk membuat makalah
dengan judul "Pentingnya Lingkungan Belajar terhadap Prestasi Belajar
Siswa”.
B.
Rumusan masalah
Berdasarkan latar
belakang diatas maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut.
1.
Apakah
pengertian lingkungan belajar?
2.
Apakah
pengertian prestasi belajar?
3.
Apa saja
faktor-faktor lingkungan yang memengaruhi prestasi belajar siswa?
4.
Bagaimana cara
meningkatkan lingkunganbelajar yang baik terhadap prestasi belajar siswa?
C.
Tujuan masalah
Berdasarkan rumusan
masalah diatas dapat disusun tujuan masalah sebagai berikut.
1.
Agar pembaca
dapat mengetahui pengertian lingkungan belajar.
2.
Agar pembaca
dapat mengetahui prestasi belajar.
3.
Agar pembaca
dapat mengetahui faktor-faktor lingkungan yang memengaruhi prestasi belajar
siswa.
4.
Agar pembaca
dapat mengetahui cara meningkatkan lingkungan belajar yang baik terhadap
prestasi belajar siswa.
BAB II
KAJIAN TEORI
A.
Tinjauan Tentang Lingkungan Belajar
1. Pengertian Lingkungan Belajar
Kata lingkungan mengandung arti atau
meliputi banyak hal seperti: pendidikan, pendidik, keluarga, sekolah,
masyarakat, adat-istiadat, dan situasi umum (politik, ekonomi, sosial,
dan kebudayaan).Menurut Poerwadarminta (1982: 595) lingkungan adalah “semua
yang mempengaruhi tingkahlaku mereka dan interaksi antara mereka”.
Menurut Settain (dalam Ngalin, 1999:
28) bahwa lingkungan adalah meliputi kondisi-kondisi dalam dunia ini yang dalam
cara-cara tertentu mempengaruhi tingkahlaku, pertumbuhan, perkembangan.
Novak dan Gowing (dalam Ali, 2002:
6) mengistilahkan lingkungan fisik tempat belajar dengan istilah “millien” yang
berarti konteks terjadinya pengalaman belajar. Lingkangan ini meliputi keadaan
ruangan, tata ruang, dan berbagai situasi fisik yang ada disekitar tempat
berlangsungnya proses belajar mengajar.
Menurut Hamalik (1994: 140)
lingkungan adalah segalah sesuatu yang berada disekitar kita yang ada
hubungannya dan pengaruh terhadap diri kita. Dalam arti yang spesifik
lingkungan adalah hal-hal atau sesuatu yang berpengaruh terhadap perkembangan
manusia. Berpengaruh artinya bermakna, dan berperan terhadap pertumbuhan serta
perkembangan peserta didik.
Menurut Soedomo Hadi (2003: 84) "Lingkungan (milieu)
adalah segala sesuatu yang ada di luar orang-orang pergaulan dan yang
mempengaruhi perkembangan anak, seperti: iklim, alam sekitar, situasi ekonomi,
perumahan, pakaian, tetangga dan lain- lain". Lingkungan dapat berpengaruh
terhadap semua aspek kehidupan.
2. Macam-macam Lingkungan Belajar
Ki
Hajar Dewantoro menggolongkan lingkungan belajar menjadi 3, yang dikutip oleh
Soedomo Hadi, (2003: 87) yaitu: "(a) Lingkungan keluarga, (b) Lingkungan
sekolah dan (c) Lingkungan masyarakat".
B. Tinjauan
Tentang Prestasi Belajar
1.
Pengertian
Prestasi Belajar
Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan
sesuatu kegiatan untuk mendapatkan suatu prestasi yang telah dibayangkan
didalam benak seseorang. Prestasi adalah sesuatu yang telah dicapai,
dikerjakan, dan dilakukan (Habeyb, 1997: 274). Menurut Djamarah (1986: 286)
prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan,
baik secara individual maupun kelompok.
Sehubungan dengan pengertian di
atas, maka secara singkat penulis memberikan arti bahwa yang di maksud dengan prestasi
adalah suatu hasil yang dicapai berkat kesungguhan atas usaha yang dilakukan.
Segala kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari tentu
dengan tujuan untuk mencapai hasil yang diharapkan oleh penulis.
Prestasi yang dicapai oleh siswa
dengan sangat memuaskan tidak terlepas dari belajar dengan tekun disertai
dengan adanya kemauan untuk belajar. Karena itu apabila berbicara prestasi,
maka selalu dikaitkan dengan kegiatan belajar.
Menurut Abdurrahman (1993: 97)
belajar adalah interaksi dengan individu, lingkungan yang membawa perubahan
sikap, tindakan, perbuatan, dan perilakunya. Belajar diartikan juga sebagai
semua upaya manusia atau individu memobilisasikan (menggerakkan dan mengarahkan)
semua sumber yang dimilikinya (fisik, mental, intelektual, emosional, dan
sosial) untuk memberikan gambaran atau jawaban (respon) yang tepat terhadap
problema yang dihadapinya.
Cronbach (dalam Suryabrata, 1984:
247) mengemukakan bahwa “learning is shown by change in behavior as a result
of experience”. Belajar yang sebaik-baiknya adalah memahami isi pelajaran
yang telah dibacanya dengan menggunakan panca inderanya.
Witherington (dalam Naglim, 1999:
84) mengemukakan bahwa pelajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian yang
menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan,
sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian.
Menurut Slameto (1991: 2)
mengemukakan bahwa belajar juga merupakan suatu proses yang dilakukan oleh
individu untuk memperoleh studi perubahan tingkahlaku yang baru serta
keseluruhan hasil yang telah dicapai dalam interaksi dengan lingkungannya.
Berdasarkan pendapat para ahli di
atas disimpulkan bahwa belajar adalah suatu perubahan dalam tingkah laku yang
lebih baik, tetapi ada juga kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih
buruk.
Belajar merupakan suatu perubahan
yang disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan. Prestasi belajar dapat
diartikan sebagai hasil yang dicapai setelah melakukan kegiatan belajar hasil
belajar tertuju pada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar, merupakan
indicator adanya dirajat, tingkah laku siswa (Hamalik, 1995: 159).
Menurut Sutratinah Tirtonegoro (1984: 43)
"Prestasi belajar adalahpenilaian hasil belajar yang dmyatakan dalam
bentuk simbul huruf, angka maupunkalimat yang mencerminkan hasil yang sudah
dicapai oleh setiap anak dalamperiode tertentu". Sedangkan menurut Dimyati
dan Mudjiono (1909: 3) "hasilbelajar merupakan hasil dari suatu interaksi
tindak belajar dan tindak mengajar,dari sisi guru tindak mengajar diakiri
dengan proses evaluasi belajar, dari sisisiswa hasil belajar hasil be!ajar
merupakan berakhirnya penggal dan puncakproses belajar".Kemudian
Mappa (1977: 2) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai
siswa dalam bidang studi tertentu dengan menggunakan teks standar sebagai alat
pengukur keberhasilan belajar seorang siswa.
Prestasi belajar merupakan suatu
proses atau aktivitas yang dilakukan oleh seseorang untuk mengetahui daya nalar
dikalangan siswa yang berada pada suatu jenjang pendidikan. Prestasi belajar
adalah suatu hal yang terpenting pada suatu sekolah, sebab berhasil tidaknya
seorang siswa atau pelajar tercermin pada prestasi belajar.
Peningkatan prestasi belajar itu
dapat dijadikan pusat perhatian, baik terhadap orang tua maupun dikalangan guru
sebab menjadi harapan orang tua siswa agar anaknya dalam proses balajar di
sekolah mendapatkan prestasi dan dapat pula dikembangkan disaat anak tersebut
berada pada jenjang pendidikan selanjutnya.
BAB III
PEMBAHASAN
Bagian
pembahasan dalam makalah ini menguraikan tentang pengertian lingkungan belajar,
prestasi belajar, faktor-faktor yang memengaruhi lingkungan belajar terhadap
prestasi belajar siswa, dan cara meningkatkan lingkungan yang baik terhadap
prestasi belajar siswa. Paparan lebih lanjut sebagai berikut.
A. Pengertian
Lingkungan Belajar
Lingkungan merupakan suatu tempat dimana terjadi
proses interaksi antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Manusia
dari sejak dilahirkan hingga meninggal dunia tidak dapat terlepas dari
lingkungan. Lingkungan secara langsung mempengaruhi sikap, tingkah laku dan
kcpribadian seseorang. Lingkungan dapat berpengaruh terhadap semua aspek
kehidupan. Demikian pula terhadap proses belajar anak didik.
Pada hakekatnya belajar merupakan suatu proses
interaksi antara individu dengan lingkungan. Lingkungan menyediakan rangsangan
terhadap individu dan sebaliknya individu memberikan respon terhadap
lingkungan. Dalam proses interaksi ini dapat terjadi perubahan tingkah laku
pada individu. Untuk itu lingkungan yang berada di sekitar kita dan yang
mempengaruhi proses belajar mengajar disebut lingkungan belajar. Lingkungan
belajar ini mempengaruhi prestasi belajar siswa. Jadi yang dimaksud lingkungan
belajar adalah segala sesuatu yang ada di alam sekitar kita yang mempengaruhi
proses dan hasil belajar siswa, baik lingkungan keluarga, lingkungan sekolah
dan lingkungan masyarakat. Lingkungan belajar tersebut harus diperhatikan oleh
semua pihak agar prestasi belajar dapat tercapai dengan baik.
B. Pengertian
Prestasi Belajar
Dalam dunia pendidikan kegiatan belajar mengajar
merupakan kegiatanyang paling penting. Dapat dikatakan berhasil tidaknya
pencapaian tujuanpendidikan banyak tergantung bagaimana proses belajar mengajar
dialami siswasebagai anak didik. Untuk mengetahui sampai dimana kemajuan anak
didik makadilakukan penilaian. Oleh karena itu penilaian memegang peranan yang
pentingdalam proses pendidikan. Pada umumya penilaian seorang guru
dirumuskandalam rapor nilai atau rapor dan diberikan kepada anak didik secara
periodik.
Penilaian yang dirumuskan dalam rapor merupakan
sebuah prestasi belajaryang dicapai setelah menempuh belajar selama periode
tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwaprestasi belajar adalah penguasaan
pengetahuan yang dicapai oleh siswa yanghasilnya ditunjukkan dengan nilai atau
angka yang diberikan guru dalam periodetertentu.Menurut pedoman penilaian yang
berlaku untuk mendapatkan indekprestasi nilai rata-rata dalam suatu semester
untuk mata pelajaran umum padaSekolah adalah sebagai berikut.
Dimana:
NP = Nilai
rata-rata (nilai bulat)
N = Nilai akhir
P = Nilai
rata-rata harian
R = Nilai
ulangan semester
Kehadiran prestasi belajar dalam kehidupan manusia
pada tingkat dan jenis tertentu dapat memberikan kepuasan pula pada manusia
khususnya pada anak yang masih berada pada bangku sekolah. Prestasi belajar
semakin penting untuk dipermasalahkan karena mempunyai fungsi utama. Zainal
Arifin (1990: 3) mengungkapkan tentang prestasi belajar sebagai berikut:
1. Prestasi
belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas yang telah dikuasai anak
didik.
2. Prestasi
belajar sebagai ambing pemuasan hasrat ingin tahu.
3. Prestasi
belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya adalah
bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi anak didik dalam
meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi berperan sebagai umpan balik (feed
back} dalam meningkatkan mutu pendidikan.
4. Prestasi
belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan.
Indikator intern dalam arti bahwa dapat dijadikan indikator tingkat
produktivitas suatu institusi pendidikan. Asumsi bahwa kurikulum yang digunakan
relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik di masyarakat. Asumsinya
adalah kurikulum yang digunakan relevan pula dengan kebutuhan pembangunan
masyarakat.
5. Prestasi
belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik.
Dalam proses belajar mcngajar anak didik merupakan masalah yang utama dan
pertama karena anak didik yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi
pelajaran yang lelah diprogram dalam kurikulum.
C. Faktor-Faktor
Lingkungan Belajar Yang Memengaruhi Prestasi Belajar
Lingkungan belajar meliputi
lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Untuk lebih jelasnya akan
diuraikan sebagai berikut. Guna memperjelas mengenai
macam-macam lingkungan belajar akan dijabarkan satu per satu sebagai berikut di
bawah ini.
1.
Lingkungan keluarga
Keluarga memiliki
pengaruh yang sangat kuat terhadap perkembangan kepribadian anak, karena
sebagian besar kehidupan anak berada di tengah-tengah keluarganya. Untuk
mengoptimalkan kemampuan dan kepribadian anak, orang tua harus menumbuhkan
suasana edukatif di lingkungan keluarganya sedini mungkin. Suasana edukatif
yang dimaksud adalah orang tua yang mampu menciptakan pola hidup dan tata
pergaulan dalam keluarga dengan baik sejak anak dalam kandungan. Akan tetapi,tidak
semua anak bisa mendapatkan fasilitas tersebut karena beberapa faktor
diantaranya anak harus tinggal terpisah dengan kedua orang tuanya untuk
mendapatkan pendidikan yang lebih baik dari lingkungan sekitar misalnya atau
lembaga pendidikan bersangkutan mewajibkan siswanya untuk tinggal di asrama dan
bisa juga orang tua lebih mempercayakan lembaga pendidikan lain untuk mendidik
anak-anaknya agar lebih mandiri misalnya pondok pensantren, harapan orang tua
dengan bertempat tinggal di pesantren anak tidak hanya belajar mandiri tetapi
juga belajar mendalami ilmu agama.
Menurut
Ki Hajar Dewantara, lingkungan keluarga meliputi sebagai berikut.
a.
Cara Mendidik Anak
Cara
orangtua mendidik anak sangat besar pengaruhnya terhadap proses belajar anak
tersebut. Orangtua yang kurang memperhatikan pendidikan anaknya, acuh tak acuh
dan tidak memperhatikan perkembangan anaknya akanmenyebabkan kesulitan belajar
bagi si anak. Sebaliknya orangtua yang perhatian pada pendidikan anaknya akan
menjadi pendorong bagi anak untuk belajar lebih giat.
b.
Hubungan antara Anggota Keluarga
Faktor
hubungan antara anggota keluarga ini penting sekali dalam menentukan kemajuan
belajar anak. Hubungan ini yang terpenting adalah hubungan antara orangtua
dengan anak, selain itu hubungan antara anak dengan saudaranya atau dengan
anggota keluarga yang lain. Demi kelancaran belajar anak kelancaran hubungan
antar anggota keluarga perlu dijaga.
c.
Bimbingan dari Orang tua
Orang
tua merupakan contoh bagi anak-anaknya. Segala yang dilakukan orangtua tanpa
disadari akan ditiru oleh anak-anaknya. Karenanya sikap orangtua yang
bermasalah perlu dihindari. Demikian belajar perlu bimbingan orangtua agar
sikap dewasa dan tanggung jawab belajar tumbuh pada diri anak.
d.
Suasana Rumah
Suasana
rumah yang dimaksud adalah kegiatan-kegiatan yang sering terjadi dalam rumah
dimana anak berada dan belajar. Suasana rumah yang sangat ramai atau gaduh
tidak mungkin anak akan dapat belajar dengan baik. Anak-anak akan terganggu
konsentrasinya, sehingga sukar untuk belajar. Untuk itu hendaknya suasana rumah
selalu dibuat menyenangkan, tenteram, damai dan harmonis agar menguntungkan
bagi kemajuan belajar anak.
e.
Keadaan Ekonomi Keluarga
Keadaan
ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar
selain terpenuhi kebutuhan pokok juga membutuhkan berbagai fasilitas belajar.
Biaya merupakan hal yang sangat penting dalam pemenuhan berbagai fasilitas
belajar, untuk itu biaya merupakan faktor yang sangat penting dalam proses
keberhasilan beiajar.
2.
Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah
adalah lingkungan dimana anak mendapatkan pendidikan formal. Suatu lembaga yang
membantu anak untuk mendapatkan pengetahuan baru dengan pendidikan dan program
pendidikan yang telah ditentukan sehingga anak diharapkan dapat mengembangkan
kompetensi mereka dan membantu orang tua untuk mendidik anak-anak mereka.
Lingkungan sekolah
diartikan sebagai lingkungan dimana para siswa dibiasakan dengan nilai-nilai
tata tertib sekolah dan nilai-nilai kegiatan pembelajaran berbagai bidang studi
yang dapat meresap ke dalam kesadaran hati nuraninya. Sekolah hanya meneruskan
dan mengembangkan pendidikan yang telah diperoleh di lingkungan keluarga
sebagai lingkungan pendidikan informal yang telah dikenal anak sebelumnya.
Menurut
Ki Hajar Dewantara lingkungan sekolah meliputi sebagai berikut.
a.
Hubungan antara Guru dengan Siswa
Proses
belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Jika hubungan antar guru
dengan siswa dapat terjalin dengan baik, maka siswa akan memperhatikan materi
yang diajarkan guru. Sehingga ia akan mempelajari dengan sebaik-baiknya, dan
sebaliknya jika hubungan antara guru dengan siswa kurang baik maka akan
menyebabkan proses belajar mengajar kurang lancar.
b.
Hubungan antara Siswa dengan Siswa yang
Lain
Hubungan
yang baik antar siswa merupakan hal yang penting, karena dapat memberikan
pengaruh belajar siswa. Siswa yang mempunyai hubungan kurang baik dengan teman
yang lainnya akan diasingkan dari kelompoknya akibatnya hal tersebut dapat
menggangu belajarnya, untuk itu hubungan antar teman perlu dijaga dengan baik
c.
Alat Belajar
Alat
merupakan sarana dalam belajar. Alat pelajaran yang kurang lengkap membuat
penyajian materi pelajaran yang tidak baik. Terutama untuk pelajaran praktikum,
kekurangan alat pelajaran akan menimbulkan kesulitan belajar bagi anak.
d.
Kurikulum
Kurikulum
merupakan sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kegiatan itu
menyajikan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan mengembangkan bahan
pelajaran. Jelas bahwa kurikulum mempengaruhi belajar siswa.
e.
Disiplin sekolah
Kedisiplinan
erat kaitannya dengan ketertiban siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di
kelas. Kedisiplinan di sekolah menyangkut kedisiplinan para guru dalam mengajar
maupun disiplin siswa dalam sekolah terutama dalam proses belajar mengajar
untuk mengembangkan motivasi yang kuat.
f.
Kondisi Gedung
Kondisi
gedung ini terutama ditujukan pada ruang kelas atau ruang tempat belajar. Ruang
kelas harus memenuhi syarat-syarat kebersihan, cukup cahaya dan udara, keadaan
gedung jauh dari keramaian dan !ain-lain. Apabila syarat-syarat tersebut tidak
terpenuhi hal ini akan berpengaruh pada keberhasilan belajar siswa.
3.
Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat
adalah sekumpulan orang yang tinggal bersama saling berinteraksi satu sama
lainnya dengan terikat oleh norma atau tata tertib dan budaya mereka. Anggota
masyarakat terdiri dari berbagai ragam pendidikan, profesi, keahlian, suku
bangsa, kebudayaan, agama, maupun lapisan sosial sehingga menjadi masyarakat
yang majemuk. Secara tidak langsung, setiap anggota masyarakat telah mengadakan
kerjasama dan saling mempengaruhi untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai
tujuan.Lingkungan masyarakat merupakan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi
anak diantaranya kepribadian anak. Kegiatan siswa dalam masyarakat bisa menjadi
salah satu faktor yang dapat mengubah perilaku anak bagaimana cara mereka
merespon dan juga memahami tata tertib dan budaya yang mungkin berbeda di
masyarakat.
Menurut
Ki Hajar Dewantara lingkungan masyarakat meliputi sebagai berikut.
a.
Teman Bergaul
Teman
bergaul pengaruhnya sangat besar dan lebih cepat masuk dalam jiwa anak. Teman
bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap belajar anak dan sebaliknya
teman bergaul yang kurang baik akan berpengaruh kurang baik pula.
b.
Lingkungan Tetangga
Corak
kehidupan tetangga akan mempengaruhi anak-anak yang bersekolah. Misalnya: tetangga
yang suka judi, menganggur, tidak suka belajar akan mempengaruhi anak yang
bersekolah, minimal tidak ada motivasi bagi anak untuk bersekolah, begitu pula
sebaliknya.
Kegiatan
ini dapat menguntungkan dan pula merugikan terhadap perkembangan pribadi anak.
Siswa harus benar-benar mampu memilih kegiatan yang mendukung kegiatan belajar,
bukan malah menjadi penghambat.
c.
Mass media
Termasuk
dalam mass media yaitu: radio, televisi, surat kabar dan lainlain. Mass media
yang baik akan memberikan pengaruh yang baik pula bagi anak, begitu pula
sebaliknya.
D.
Cara meningkatkan
lingkungan belajar yang baik terhadap prestasi belajar siswa.
Adapun cara untuk meningkatkan
lingkungan belajar yang baik terhadap prestasi belajar siswa sebagai berikut.
1. Lingkungan keluarga
a.
Memberi teladan
dalam sikap dan tingkah laku kepada anak.
b.
Menjaga keharmonisan keluarga.
c.
Menyediakan waktu untuk mendampingi anak dalam belajar.
d.
Megusahakan kesehatan anak, misalnya dengan makanan
bergizi
e.
Melatih anak dengan mengerjakan pekerjaan rumah (menyapu,
mencuci piring, dll).
f.
Meminimalkan untuk membandingkan anak dengan anak yang
lain.
g.
Mencukupi fasilitas dan saran prasarana belajar.
h.
Mambangun dan memberi motivasi anak.
2. Lingkungan sekolah
a.
Guru
mangendalikan diri (emosi) saat mengajar.
b.
Guru menjaga kedekatan dengan siswa maupun orangtua
siswa.
c.
Guru bersikap adil pada semua siswa.
d.
Guru memberikan motivasi siswa, misalnya dengan pujian,
dan sebagainya.
e.
Guru mamberikan teladan yang baik pada siswa.
f.
Guru mengajar dengan menggunakan metode yang menyenangkan.
g.
Guru melihat kelemahan masing-masing siswa, misalnya
ada siswa yang cacat fisik letak posisi duduk di depan.
h.
Guru memberi tugas sesuai dengan kemampuan siswa.
i.
Lingkungan yang nyaman untuk belajar siswa.
j.
Memberikan kelonggaran tata tertib, namun tetap
disiplin.
3. Lingkungan masyarakat
a.
Lebih selektif
dalam memilih teman bergaul, setidaknya yang bisa mendukung dalam prestasi
belajar.
b.
Cari tempat yang
suasananya mendukung dalam hal belajar, seperti perpustakaan kota, mengikuti
bimbingan belajar, atau mengajak teman sebaya untuk belajar kelompok di rumah.
c.
Memanfaatkan
mass media sebaik mungkin, seperti mengakses tentang belajar di website online,
menonton berita di televisi, atau mendengarkan berita di radio.
BAB IV
PENUTUP
Bagian
penutup dalam makalah ini menguraikan tentang simpulan dan saran. Paparan lebih
lanjut sebagai berikut.
A.
Simpulan
1. Lingkungan
belajar adalah segala sesuatu yang ada di alam sekitar kita yang mempengaruhi
proses dan hasil belajar siswa, baik lingkungan keluarga, lingkungan sekolah
dan lingkungan masyarakat. Lingkungan belajar tersebut harus diperhatikan oleh
semua pihak agar prestasi belajar dapat tercapai dengan baik. Dengan lingkungan
belajar yang nyaman maka akan diperoleh prestasi belajar yang optimal.
2. Prestasi
belajar adalah penguasaan pengetahuan yang dicapai oleh siswa yanghasilnya
ditunjukkan dengan nilai atau angka yang diberikan guru dalam periodetertentu.
3.
Faktor-faktor lingkungan belajar
terhadap prestasi belajar siswa meliputi: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah
dan lingkungan masyarakat.
4.
Cara untuk meningkatkan lingkungan belajar yang baik terhadap
prestasi belajar siswa sebagai berikut.
a.
Lingkungan keluarga
·
Memberi teladan dalam sikap dan tingkah
laku kepada anak.
·
Menjaga keharmonisan keluarga.
·
Menyediakan waktu untuk mendampingi anak
dalam belajar.
·
Mengusahakan kesehatan anak, misalnya
dengan makanan bergizi
·
Melatih anak dengan mengerjakan
pekerjaan rumah (menyapu, mencuci piring, dll).
·
Meminimalkan untuk membandingkan anak
dengan anak yang lain.
·
Mencukupi fasilitas dan saran prasarana
belajar.
·
Mambangun dan memberi motivasi anak.
b. Lingkungan sekolah
·
Guru mangendalikan diri (emosi) saat
mengajar.
·
Guru menjaga kedekatan dengan siswa
maupun orangtua siswa.
·
Guru bersikap adil pada semua siswa.
·
Guru memberikan motivasi siswa, misalnya
dengan pujian, dan sebagainya.
·
Guru mamberikan teladan yang baik pada
siswa.
·
Guru mengajar dengan menggunakan metode
yang menyenangkan.
·
Guru melihat kelemahan masing-masing
siswa, misalnya ada siswa yang cacat fisik letak posisi duduk di depan.
·
Guru memberi tugas sesuai dengan
kemampuan siswa.
d.
Lingkungan masyarakat
·
Lebih selektif
dalam memilih teman bergaul, setidaknya yang bisa mendukung dalam prestasi
belajar.
·
Cari tempat yang
suasananya mendukung dalam hal belajar, seperti perpustakaan kota, mengikuti
bimbingan belajar, atau mengajak teman sebaya untuk belajar kelompok di rumah.
·
Memanfaatkan
mass media sebaik mungkin, seperti mengakses tentang belajar di website online,
menonton berita di televisi, atau mendengarkan berita di radio.
B.
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas dapat disampaikan
saransebagai berikut:
1.
Bagi Siswa
a.
Siswa hendaknya selalu berusaha belajar
secara lebih teratur, tekun danrajin serta memanfaatkan waktu-waktu yang kosong
untuk pergi keperpustakaan membaca buku untuk menambah wawasan.
b.
Para siswa perlu terus mempertahankan
prestasi belajar dengan menambah intensitas belajar..
2.
Bagi Guru
a.
Guru hendaknya senantiasa lebih
memotivasi anak didik untuk belajarlebih giat dan selalu menjaga hubungan yang
harmonis baik dengansesama guru maupun siswa.
b.
Guru hendaknya senantiasa membantu
meningkatkan prestasi belajar padasiswa dengan cara mengajar dibuat semenarik
mungkin agar para siswaantusias, memudahkan pemahaman mata pelajaran yang
akandiajarkan, suasana kelas dibuat nyaman agar para siswa betah
mengikutiproses pembelajaran.
3.
Bagi Orangtua
a.
Orangtua hendaknya memberikan fasilitas
belajar yang cukup dibutuhkanoleh anak untuk belajar.
b.
Orang tua hendaknya mampu menciptakan
lingkungan yang harmonisantara sesama anggota keluarga di rumah, sehingga dapat
membuat anakmerasa betah dalam belajar di rumah bisa konsentrasi dalam
belajarsehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.
4.
Bagi Sekolah
a.
Sekolah hendaknya selalu memperhatikan
lingkungan baik keamanan,kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, dan
kesehatan.
b.
Sekolah hendaknya lebih meningkatkan
penyediaan fasilitas belajarterutama menambah buku-buku pelajaran dan buku umum
yang bisamenambah wawasan siswa sehingga menarik siswa untuk lebih rajin
keperpustakaan.
DAFTAR RUJUKAN
Dimyati Mudjiono. 1999. Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Gulo,W. 2002. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: Grasindo.
Muhibbin Syah. 2005. Psikolagi
Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang
Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Soedomo Hadi. 2003. Pengantar
Pendidikan. Surakarta: UNS Pers.
Winkel, W S. 1996. Psikologi
Pengajaran. Jakarta: Tarsito.
0 comments:
Posting Komentar