Selasa, 02 Februari 2016

Pentingnya Seorang Guru Menerapkan Sebuah Relasi



Pentingnya Seorang Guru Menerapkan Sebuah Relasi
Oleh:
M. Rifqi L.A (140431600649)
Offering O
S1 Pendidikan Ekonomi / Ekonomi Pembangunan
Universitas Negeri Malang
Email  : milasindani@gmail.com

Abstrak
            Penerapan sebuah relasi sangatlah penting. Membangun relasi disekolah merupakan suatu hal yang diutamakan. Kegiatan belajar mengajar tidak akan berhasil tanpa adanya sebuah relasi. Guru bertugas sebagai pembangun relasi di sekolah. Ketika seorang guru sudah mampu menerapkan sebuah relasi dengan siswanya, maka guru dapat mencapai keberhasilan mengajar demikian pula siswanya dapat mencapai tujuan sekolah dengan baik.

Kata Kunci
Relasi, Relasi siswa dan topik pelajaran, Relasi siswa dan siswa, Relasi siswa dan guru

Pendahuluan            
Manusia hidup tidak sendiri. Sebagai makhluk sosial pastinya manusia berhubungan dengan sesama. Idealnya, relasi mulai dari tingkat keluarga, tetangga, sekolah, hingga tempat pekerjaan dan lingkungan sosial yang lebih luas. Demikian pula halnya membangun relasi di sekolah sangatlah diutamakan. Karena di sekolah tidak mungkin kegiatan berjalan dengan sendirinya tanpa adanya relasi. Ketika koordinasi antara yang satu dengan yang lain sudah dilakukan, maka salah satu syarat keberhasilannya adalah kuatnya relasi horisontal dan vertikal. Dimana relasi secara horisontal dilakukan antara sesama siswa. Sementara horisontal dilakukan antara siswa dan guru dan sebaliknya.
Bentuk-bentuk relasi yang dianggap efektif adalah melalui jalur formal dan informal. Secara formal, relasi yang dibangun semestinya sejalan dengan standar baku operasional yang ada di organisasi. Koordinasi kerja di lapangan dan rapat kerja mulai dari tingkat unit hingga organisasi adalah contoh dalam bentuk relasi formal. Selain itu jalur ini bisa dilakukan secara individual, baik antara guru dengan siswanya maupun sebaliknya. Sementara itu jalur informal bisa dilakukan dengan kegiatan-kegiatan sosial kekeluargaan; seperti darmawisata bersama, olahraga, peringatan ulang tahun, dan silaturahmi acara hari lebaran dan hari-hari besar agama lainnya.
 Selain relasi internal maka membangun relasi eksternal pun sangatlah penting. Guru dan siswanya harus mampu membangun relasi dengan pemangku kepentingan. Tujuannya adalah agar dapat dibangun suasana hubungan yang nyaman. Dengan kata lain memelihara hubungan yang saling memerkuat dan saling menguntungkan. Untuk itu dibutuhkan suasana keterbukaan dan kepercayaan yang membangun.
Secara individual, menjaga hubungan antar sesama sangat ditentukan beragam faktor. Yang terpenting adalah kecakapan untuk menjaga dan membawa diri dalam waktu dan tempat yang tepat dengan lingungan sekitarnya. Tujuannya adalah membangun relasi yang harmonis. Karena itu sebagai seorang guru harus memiliki ketrampilan yang disebut dengan soft skills diantaranya kecerdasan emosional, spiritual, dan kecerdasan sosial. Beberapa contoh perilaku yang perlu diterapkan adalah bersikap wajar dan menerangkan pada siswa etika pergaulan, bergaul secara sehat dalam jaringan yang sehat dan tepat dan waktu yang tepat, membangun saling pengertian, mengendalikan kehidupan diri dengan perilaku yang baik, dan pada gilirannya mampu membawa siswanya untuk sukses bersama.

Isi
Di sekolah, siswa belajar ataupun tidak didasarkan pada tiga jenis relasi. Diantaranya adalah (1) relasi antara siswa dengan topik pelajaran, (2) relasi antara siswa dengan siswa lainnya, (3) relasi antara siswa dengan guru. Yang harus dilakukan seorang guru adalah membangun relasi yang positif selama pekan pertama sekolah dan mempertahankannya setiap hari dan sepanjang waktu.
a.       Relasi antara siswa dengan topik pelajaran
            Siswa akan belajar lebih baik ketika mereka tertarik dengan topik dan isi yang mereka pelajari. Disini, seorang guru harus mampu membangkitkan, merangsang, memperluas, ataupun meningkatkan hubungan emosional siswa saat mulai tertarik dengan isi materi. Berikut adalah strategi untuk mendorong relasi yang positif antara siswa dan topik pelajaran :
1.      Guru sebaiknya membangkitkan semangat siswa dengan menyampaikan kisah atau cerita yang menarik dan juga berhubungan dengan isi materi
2.      Guru sebaiknya meminta siswa menemukan apa yang penting atau apa yang dapat menarik mereka ke dalam materi tersebut
3.      Guru sebaiknya memberikan penghargaan pada siswa pada setiap keberhasilan dalam proses pembelajaran
4.      Memutarkan video untuk menggembirakan siswa
5.      Guru harus membuat topik pelajaran tersebut menjadi lebih personal dan relevan sehingga berkaitan dengan orangtua, rumah, teman, ataupun teknologi
6.      Guru harus mengajukan berbagai gaya belajar
7.      Guru disarankan memasukkan humor, lagu, ataupun permainan ke dalam kelas
8.      Guru sebaiknya meminta siswa untuk membuat stimulasi tentang isi materi

b.      Relasi antara siswa dengan siswa lain
Untuk mengembangkan relasi siswa-siswa yang kuat, maka seorang guru haruslah menjelaskan apa yang penting dari hubungan antara setiap siswa. Hal-hal yang dapat dilakukan seorang guru untuk menciptakan relasi ini adalah sebagi berikut:
1.      Guru sebaiknya membangun suatu iklim yang positif, tenggang rasa, dan suportif di dalam kelas
2.      Guru sebaiknya menetapkan secara tegas pedoman kelas untuk perilaku, contohnya sikap tidak meremehkan yang lain
3.      Guru sebaiknya menyampaikan bagaimana berelasi satu sama lain dengan cara yang sopan
4.      Guru sebaiknya melakukan beberapa aktifitas belajar di luar kelas seperti perjalanan lapangan, perjalanna menggunakan bis, berkemah, atau olahraga sehingga siswa dapat berada dalam suasana baru
5.      Guru harus mampu membangun rasa kekeluargaan di dalam kelas
6.      Guru sebaiknya meminta siswa bekerja dengan teman dalam tim atau kelompok

c.         Relasi antara siswa dengan guru
Relasi antara siswa dengan guru yang jelek dalah sebab bagi banyak masalah dalam pembelajaran. Guru harus melakukan apa saja yang perlu untuk membangun relasi ini. Sebaiknya guru menciptakan hubungan yang otentik, jujur, dan peduli berdasarkan pada saling menghargai dan integritas. Maka dari itu secara tidak langsung seorang guru dapat menyelesaikan banyak masalah belajar. Berikut adalah beberapa cara untuk membangun koneksi yang cepat untuk mengembangkan hubunan dengan siswa dan relasi yang kuat selama jangka waktu yang panjang:
1.      Menjadi guru yang responsif
Sebagai contoh jika siswa mengacungkan tangannya, maka guru sebaiknya mengakui mereka. Segera mengajukan pertanyaan apa yang perlu dijelaskan. Dengan memperhatikan perasaan siswa maka guru akan membuat siswa merasa menjadi lebih penting perannya dalam mengikuti proses pembelajaran
2.        Mempelajari siswa
Guru harus mengupayakan untuk mengenal siswa secara individual. Bisa dilakukan dengan cara meminta siswa untuk mengisi kartu indeks yang berisi tentang diri siswa itu sendiri, dimana siswa lahir, berapa banyak saudara kandung siswa tersebut, atau binatang piaraan apa yang mereka miliki, apa yang siswa suka dan tidak suka, apa yang siswa takutkan, apa masalah siswa, apa yang siswa harapkan dimasa depan, dan lain sebagainya.
Dari hal-hal tersebut yang dapat guru lakukan adalah dengan menanyakan seperti apa rasanya menjadi seorang siswa dan apa yang penting bagi mereka. Guru dapat melakukan hal tersebut secara formal. Misalnya, setiap hari Senin dua siswa tampil untuk saling berkenalan. Dapat juga dilakukan dengan cara informal. Contohnya, setiap kali siswa belajar secara kooperatif, guru menyertakan kegiatan untuk mmebangun hubungan)
Memanggil siswa dengan namanya, merupakan suatu cara yang hebat untuk menunjukkan kepedulian seorang guru terhadap siswanya. Tetapi hal ini tidak boleh digunakan untuk mengingat siswa yang nakal untuk mengingat-ingat perilakunya yang buruk. Sebaiknya guru menggunakan nama siswa untuk mengapresiasi atau mempersonalisasikan komentarnya. Sebagai contoh, “seperti yang dikatakan Jhon sebelumnya, saldo defisit perdagangan kita semakin memburuk”. Hal tersebut merupakan salah satu cara yang cukup bagus untuk membangun hubungan antara guru dan siswanya
3.        Mengapresiasikan siswa
Sebagai seorang guru haruslah memahami tekanan dan kesulitan untuk menjadi seorang siswa. Guru harus mengetahui jenis upaya dan dorongan apa yang diperlukan untuk bertahan sepanjang hari. Guru harus menemukan seberapa besar tekanan rekan sebaya terhadap pengalaman siswa. Guru harus mempelajari jenis tekanan akademik apa yang siswa rasakan. Melakukan tindakan ini, seorang guru membutuhkan usaha khusus untuk mendengar tanpa mengadili siswa.
Ucapan “terima kasih” dari guru kepada siswa juga perlu diucapkan pada setiap kesempatan. Ada siswa yang menghabiskan waktu sepanjang hari memenuhi permintaan dari satu guru ke guru yang lain, namun banyak juga yang tidak mendapatkan kata terima kasih yang formal dari usaha mereka. Seorang guru harus mengapresiasi dunia siswa. Ucapkan terima kasih pada siswa untuk hal-hal kecil maupun besar. Apresiasi setiap hal kecil yang siswa lakukan. Guru dapat memberikan pujian yang verbal, ditulis dalam catatan, tersenyum pada siswa, dan menunjukkan gertur yang hangat pada siswa

4.        Mendengarkan Siswa
Kebanyakan siswa merasa bahwa tidak ada yang mendengarkan mereka. Orang tua, guru, bahkan teman juga tidak mendengarkan. Guru diharapkan dapat membuka class time untuk membiarkan siswa berbagi cerita tentang hidup siswa, kegembiraan sampai masalah-masalah mereka. Siswa membutuhkan seorang dewasa yang peduli dan sebagai tempat curhat. Yang terjadi ketika siswa merasa bahwa ada orang yang mendengarkan adalah siswa akan bertindak lebih sopan pada gurunya
5.        Guru yang Menghargai Siswa
Dalam hal ini seorang guru sangat tidak diperbolehkan untuk mempermalukan siswa meskipun kekecewaan guru sangat dalam pada siswa. Terkadang siswa salah dalam menginterpretasikan sindiran-sindiran yang dilakukan guru. Seorang gur haruslah menjaga kata-katanya. Guru harus menghormati setiap keputusan siswa, guru membiarkan siswa membuat keputusan-keputusan yang kecil dan membangun dari sana

Penutup

Kesimpulan
            Dalam artikel ini mengukuhkan pada seberapa penting sebuah relasi itu dibangun di sekolah. Guru dapat menguatkan relasi tersebut dengan banyak cara. Relasi siswa dengan topik pelajaran merupakan kunci, karena hal ini dapat mempengaruhi motivasi siswa dan terselenggaranya pembelajaran. Relasi siswa dengan siswa lain itu penting, karena kita adalah makhluk sosial dan bagaimana perasaan kita tentang orang lain berpengaruh besar terhadap motivasi dan pembelajaran. Tentu saja relasi siswa dengan guru juga penting karena bnyak alasan. Semakin besar relas yang guru miliki dengan para siswa, maka semakin kecil kekuasaan dan otoritas yang perlu guru gunakan. Kepuasan tersendiri sebagai guru juga akan tercapai. Cukup rumit untuk membangun sebuah relasi. Namun pada akhirnya, relasi-relasi tersebut akan mendukung pembelajaran di sekolah.

Saran
            Menjadi seorang guru sebaiknya memperhatikan relasinya di sekolah. Tidak hanya sekedar melaksanakan tugasnya, namun menjadi seorang guru haruslah menerapkan dan juga membangun relasi-relasi seperti yang telah dijelaskan dalam artikel ini.

           
Daftar Rujukan

Dimyati. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Fathurrohman, Pupuh. 2012. Guru Profesional. Bamdung: PT Refika Aditama.
Jensen, Eric. 2010. Guru Super & Super Teaching. Jakarta: PT Indeks.
Sjafri. 2013. https://ronawajah.wordpress.com/2012/12/26/membangun-relasi-di-tempat-kerja-2/. Di akses pada tanggal 4 Desember 2015




1 komentar: